sumedangekspres – Desa dan Kecamatan yang Tenggelam di Waduk Jatigede, Tinggal Kenangan! Pesona pemandangan alam Waduk Jatigede tak kalah indah dengan pemandangan di wilayah Indonesia lainnya.
Destinasi wisata tersebut kini banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. Banyak juga fotografer yang mengabadikan destinasi wisata di seputar Waduk Jatigede dalam frame foto.
Namun di balik keindahan tersebut tersimpan kisah sedih yang tidak terelakan. Waduk Jatigede telah banyak melenyapkan pekerjaan, kenangan dan hal berharga dari warga sekitar. Pasalnya, pembangunan Waduk Jatigede telah menenggelamkan setidaknya 28 Desa.
Baca Juga:Sekilas Mesjid Agung SumedangSejarah Kodam III Siliwangi
Desa dan Kecamatan yang Tenggelam di Waduk Jatigede, Tinggal Kenangan! Kecamatan Darmaraja merupakan satu dari 28 desa yang ditenggelamkan untuk pembangunan waduk Jatigede. Proses penggenangan berlangsung pada tahun 2015.
Dalam peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakat Pembangunan Waduk Jatigede, 28 desa itu disebutkan berada di lima kecamatan di Kabupaten Sumedang.
Di Kecamatan Jatigede ada lima desa yang terendam, yaitu Desa Jemah, Ciranggem, Mekarasih, Sukakersa, dan Cijeungjing.
Kecamatan Jatinunggal hanya ada dua desa, yaitu Desa Sirnasari dan Pawenang. Kemudian Kecamatan Wado, Desa Wado, Padajaya, Cisurat, dan Sukapura.
Di Kecamatan Cisitu, Desa Pajagan, Ciguntung, Cisitu, dan Sarimekar tergenang Bendungan Jatigede.
Sementara desa yang paling banyak terendam berada di Kecamatan Darmaraja. Ada 13 desa yaitu Desa Cipaku, Pakualam, Karangpakuan, Jatibungur, Sukamenak, Leuwihideung, Cibogo, Desa Sukaratu, Tarunajaya, Ranggon, Neglasari, Darmajaya.
Selain Desa dan Kecamatan yang Tenggelam di Waduk Jatigede, situs-situs arkeologi disana pun ikut tenggelam.
25 Situs yang Tenggelam di Dasar Waduk Jatigede
Baca Juga:85 Juta Lapangan Pekerjaan Akan Hilang pada 2025, Begini Faktanya!Daftar Kegiatan Seru untuk Mengisi Liburan di Rumah
1. Situs Leuwiloa
Berupa makam kuna (keramat) dari Embah Wacana, yang berlokasi di Kampung Leuwiloa, Desa Leuwihideung, Kecamatan Darmaraja.
2. Situs Nangewer
Berupa makam kuna (keramat) dari Embah Mohammad Abrul Saka, yang berlokasi di Kampung Nangewer, Desa Leuwihideung,
Kecamatan Darmaraja.
3. Situs Tembong Agung
Bekas-bekas Kerajaan Tembong Agung yang sudah dikenal, hanya ditemukan sebaran keramik Cina dari masa Dinasti Ming, berlokasi di Kampung Muhara, Desa Leuwihideung Kecamatan Darmaraja.
4. Situs Pasir Limus
Merupakan kompleks makam kuno dari Eyang Jamanggala, Eyang Istri Ratna Komala Inten, Eyang Jayaraksa (Eyang Nanti) dan beberapa makam lain. Di sebelah timur kedua makam ini terdapat monolit. Diduga ada tatanan batu yang membentuk bangunan berundak. Makam ini disebut juga petilasan Tilem.