sumedangekspres – Sekilas Sejarah Kecamatan Tanjungsari Sumedang sebuah kecamatan di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Jatinangor di barat daya, Kecamatan Cimanggung di selatan, Kecamatan Pamulihan di timur, Kecamatan Sukasari di barat laut serta wilayah Kabupaten Subang di sebelah utara.
Sebelum pemekaran, wilayah Sukasari dan sebagian wilayah Pamulihan adalah bagian dari Kecamatan Tanjungsari.
Baca Juga:Sekilas Sejarah Desa Cipaku Darmaraja, Cikal Bakal SumedangGubernur Ridwan Kamil Akan Merilis Super Apps Sapawarga, Transformsi Digital
Terdapat dua gunung/bukit yang terletak di Kecamatan Tanjungsari, yaitu Gunung Cijambu dan Gunung Geulis.
Dari Gunung Cijambu mengalir dua buah sungai besar yaitu Ci Peles, yang mengalir ke arah timur bergabung dengan Ci Manuk, dan Ci Sumengka, yang mengalir ke arah barat bergabung dengan Citarum.
Selain itu, Gunung Cijambu masih satu rangkaian dengan Gunung Manglayang (Kecamatan Sukasari).
Gunung Geulis terletak di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Cimanggung, Kecamatan Jatinangor, dan Kecamatan Tanjungsari.
Di puncak Gunung Geulis terdapat dataran dan di salah satu sudutnya terdapat beberapa makam orang-orang yang dulu cukup berpengaruh di wilayah ini.
Sejarah Kecamatan Tanjungsari
Pada awalnya, daerah ini merupakan bekas ibukota Kabupaten Parakanmuncang yang dibubarkan pada masa pemerintahan Raffles. Sisa dari kabupaten ini adalah Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Cicalengka, dan Kecamatan Parakanmuncan yang pernah ada sampai tahun 1811.
Namun Kabupaten Parakan Muncang dibubarkan ketika Pulau Jawa dipimpin Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamford Bingley Raffles tahun 1811-1816.
Baca Juga:Cibeusi Jatinangor Diterjang BanjirSekilas Sejarah Gunung Lingga Sumedang
Pada saat itu, Pulau Jawa sedang berganti menjadi koloni Inggris yang mengambilalih koloni Belanda akibat perang Napoleon di Eropa (1803-1815).
Jejak-jejak Kabupaten Parakan Muncang adalah di Kecamatan Tanjungsari Sumedang dan Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung).
Di Perbatasan selatan Cicalengka-Nagreg, sampai kini ada kawasan bernama Parakan Muncang bisa diduga, kawasan itulah yang dahulu merupakan bekas ibukota lama Kabupaten Parakan Muncang sebelum dipindahkan ke Tanjungsari.
Sejumlah suratkabar dan buku yang tersimpan di Koninklijke Bibliotheek Belanda, Tanjungsari dahulunya merupakan ibukota Kabupaten Parakan Muncang.
Ada pun lokasi tepatnya, pusat pemerintahan Kabupaten Parakan Muncang adalah di daerah alun-alun Tanjungsari.