sumedangekspres – Sejarah Pembangunan Lingga Menjadi Simbol Sumedang sebuah monumen lingga di alun – alun Sumedang dengan sebuah catatan Pangeling- ngeling sebagai Kacamata tatanan Etika Budaya peninggalan Leluhur Sumedang mengandung arti sebagai petuah untuk penerus diEra Kaum milenial, Jadilah pdmimpin yang bijaksana untuk rakyatnya.
Bangunan yang berada di Alun-alun Sumedang itu diresmikan pada 25 April 1921 kala Hindia Belanda diperintah oleh Gubernur Jenderal, Dr. Dirk Fock.
Lingga adala berupa prasati atau monumen yang sudah dicagar budayakan. dibangun oleh pemerintahan Hindia Belanda Jendral DFoks, ditengah Alun-alun Sumedang. Sebagai bentuk penghormatan atau penghargaan kepada Pangerang Soeria Atmaja (pangeran Mekah/Pangeran Sadeli) setelah beliau meninggal pada saat menunaikan ibadah haji di mekah. Maka dikenallah Pangeran Mekah.
Baca Juga:Sektor Usaha Yang Ada Di SumedangPeran BNI Geber Olahraga Nasional Diapresiasi Menpora
Ide pembangunan Monunen Lingga sendiri berawal dari sebuah paguyuban yang mencintai akan sosok Pangeran Suria Atmadja.
Pangeran Suria Atmadja memiliki nama kecil, yakni Raden Sadeli atau dipanggil Aom Sadeli yang lahir pada 11 Januari 1851. Dia menjadi Bupati Sumedang terakhir yang menyandang nama gelar Pangeran. Sehingga dikenal juga dengan sebutan Pangeran Panuntung (Pangeran Penghujung).
Jasa-jasanya bagi pembangunan Kabupaten Sumedang sangat banyak. Mulai dari bidang pertanian, pendidikan, kesehatan, kehutanan, perekonomian, politik dan bidang lainnya.
Sejarah Pembangunan Lingga Menjadi Simbol Sumedang
Tertulis Dari Surat Kabar Prengerbode edisi Rabu 10 Agustus 1922.
“De vereeniging ter herdenking van de nagedachtenis van Pangeran Aria Soeria Atmadja heeft thans circulaires en inteeken-lijsten rondgezonden, teneinde vrienden en vereerders van wijlen den regent in de gelegenheid te stellen, bij te dragen tot een blijvende nagedachtenis”
Artinya :
“Paguyuban Peringatan Pangeran Aria Soeria Atmadja telah mengedarkan surat edaran serta pendaftaran bagi rekan-rekan dan pengagum mendiang bupati agar berkontribusi atau berpartisipasi dalam membuat kenangan yang abadi”
Betapa berartinya sosok Pangeran Aria Suria Atmadja atau Pangeran Panuntung atau Pangeran Mekah bagi masyarakat Sumedang, selain dibuatkan monumen oleh pemerintah Hindia Belanda. Monumennya pun kini dijadikan lambang bagi Kabupaten Sumedang.