sumedang, CIMANGGUNG – Konsep pentahelix mempunyai peranan penting dan saling menguatkan untuk keberlanjutan program pengelolaan sampah di Kecamatan Cimanggung.
Seperti dikatakan Kepala Desa Sawahdadap Kecamatan Cimanggung Suganda permasalahan sampah di Kecamatan Cimanggung memerlukan kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat, swasta dan pemda, serta media.
Di Kecamatan Cimanggung terutama Desa Sawahdadap merupakan salah satu desa yang jumlah penduduknya terbanyak dan tidak ada tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) sehingga dibutuhkan tempat pembuangan sampah yang memadai.
Baca Juga:Ribuan Pantarlih Langsung Bekerja Usai DilantikPermintaan Telur Meningkat Di Moment Isro Mi’raj
“Kami dari pihak pemerintah desa mempunyai banyak sekali permasalahan untuk pengelolaan sampah, karena disekitar desa kami tidak ada TPSS, padahal jumlah penduduknya cukup banyak,” papar Suganda.
Suganda mengatakan, dalam pengelolaan sampah, ada lima aspek yang terlibat dalam perencanaan teknis manajemen persampahan, yaitu regulasi, pendanaan, teknis operasional, kelembagaan, dan peran serta masyarakat.
“Banyak stakeholder, shareholder, dan individu yang harus dilibatkan dalam pengelolaan sampah di termasuk peran media massa,”ucapnya.
Selain itu untuk mendukung penempatan sampah pihak desa, kecamatan serta lingkungan hidup Kabupaten Sumedang memohonkan kepada pihak Kawasan Industri Dwipapuri agar memberikan tempat untuk menyimpam kontainer sampah.
“Kontainer itu sifatnya untuk menyimpan sampah yang dibuang warga kami nanti dalam beberapa hari kontaier sampah itu langsung diangkut petugas dari DLHK Kabupaten Sumedang,”tuturnya.
Pengelolaan sampah harus dilakukan secara kolaboratif, terutama secara pentahelix dengan melibatkan akademisi, pelaku usaha, masyarakat, pemerintah, dan media massa.
“Kerja sama kita harus dilakukan dengan berbagai pihak secara pentahelix ,” paparnya. (kos)