Dikatakan Puspa, asupan nutrisi merupakan hal yang penting dalam upaya pencegahan anemia. Untuk itu, makanan dengan gizi seimbang sangatlah dibutuhkan.
“Asupan makanan terdiri dari makronutrien dan mikronutrien, di dalam mikronutrien terdapat zat besi. Nah, kalau remaja kekurangan zat besi, itu adalah salah satu penyebab anemia,” jelas Puspa.
Pada aplikasi Wanter, terdapat pula fasilitas untuk mengetahui menu harian yang dimakan. Apakah porsinya sudah cukup atau belum. Jadi remaja memasukkan berapa porsi yang dia makan dalam satu hari, kemudian akan keluar hasilnya, apakah kurang atau cukup.
Baca Juga:Top! BRI Satu-Satunya Perusahaan RI yang Masuk Sustainability Yearbook Member dari S&P GlobalBNI Rilis Kartu TapCash Spesial Desain NCT 127 ‘2 Baddies’
Di beberapa daerah, Puspa masih menemui sejumlah remaja yang mengalami anemia. Menurut Puspa, hal tersebut terjadi karena masih kurangnya asupan nutrisi terutama zat besi, vitamin C, dan protein.
“Pola makannya kurang sehat. Saya lihat di sekolah jajanannya kurang sehat. Untuk itu, peran orang tua juga dibutuhkan. Banyak orang tua yang tidak menyediakan sarapan dan makanan untuk anak, sehingga anak jajan di luar,” kata Puspa.
Selain itu, Puspa menjelaskan bahwa anemia juga dapat terjadi pada mereka yang sudah cukup gizi, namun tidak dapat terserap karena beberapa hal. Misalnya karena penyakit infeksi, kelainan genetik, cacingan, juga menstruasi yang tidak normal.
Dalam aplikasi Wanter, Puspa berusaha untuk meningkatkan kesadaran para remaja, agar segera memeriksakan diri ke fasilitas atau tenaga kesehatan apabila memiliki tanda dan gejala anemia. Selain peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku, aplikasi ini juga memiliki sejumlah komentar positif dari pengguna.
Sebelum diluncurkan dan digunakan pada objek penelitian, aplikasi ini telah melalui uji pakar dan uji pengguna, serta penyempurnaan berdasarkan masukan-masukan dari hasil uji tersebut. Saat ini, pengguna aplikasi telah menyebar ke sejumlah daerah.
Puspa pun berharap, ke depannya aplikasi ini dapat terus dikembangkan. Saat ini, aplikasi tersebut sudah memperoleh hak cipta. Melalui aplikasi tersebut, Puspa berharap remaja putri di Indonesia, khususnya Kabupaten Bandung bebas dari anemia.