sumedangekspres -PGM Indoinesia Minta SNBP Dibuka Kembali, Makmun KH: Dua Hari Sebelum Ditutup Sistemnya Error.
Berdasarkan informasi dari kanal YouTube UNPAD oleh Bekti Cahya Hidayanto selaku Sekretaris Eksekutif Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiwa Baru (SNPMB), sekitar 70.000 siswa yang eligible dari 3000 sekolah gagal dalam pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa ( PDSS ). Pengisian data tersebut dilakukan melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi ( SNBP ).
Penyebab utama kegagalan itu adalah pihak sekolah yang terlambat memasukan nilai siswa ke dalam sistem. Hal tersebut memperoleh tanggapan dari Ketua Persatuan Guru Madrasah Indonesia ( PGMI ) Sumedang, yakni Drs H Ma’mun Khoer MAg.
Baca Juga:Jembatan Ambruk, Akses Menuju SDN Neglasari TerputusDi Sini, Loyalitas Bacaleg PKB Akan Diuji
“Pada intinya, kami pihak sekolah atau madrasah di Kabupaten Sumedang, sudah siap untuk mendaftarkan para siswanya ke jenjang Perguruan Tinggi Negeri melalalui jalur prestasi atau SNBP.” Katanya.
Namun dalam praktiknya, ada beberapa kendala yang sangat disayangkan. Di mana waktu itu, satuan pendidikan sudah siap untuk meng-upload nilai ke aplikasi SNBP. Tapi dua hari sebelum ditutup, sistem aplikasi sudah error.
“Saat itu, persiapan dari pihak sekolah dan madrasah untuk mengupload nilai ke aplikasi PDSS online sudah siap, ini yang jadi persoalan, karena dua hari sebelum ditutup sistemnya error. Maka, upload nilai dari pihak sekolah atau madrasah tidak bisa di-input. Hal ini menyebabkan anak – anak kami dari sekolah maupun madrasah tidak bisa masuk,” katanya.
Dia juga meminta agar pendaftaran masuk Peguruan Tinggi Negeri melalui jalur SNBP, dapat diperpanjang atau dibuka kembali. Imbauan tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban pihaknya terhadap anak didik mereka yang kehilangan kesempatan.
“Oleh karena itu, kami atas nama PGMI Sumedang mengusulkan pedaftaran SNBP dalam penerimaan siswa ke Perguruan Tinggi untuk diperpanjang atau dibuka kembali,” ucapnya.
Pengurus PGMI Sumedang merasa bertanggung jawab, di mana anak-anak didik mereka tidak memiliki kesempatan untuk masuk Perguruan tinggi melalui jalur SNBP. Menurut pihak PGMI, dampak dari sistem yang error perlu dikompromikan.
“Jadi, kami sangat menekankan kepada pihak terkait, agar Jalur sistem SNBP diperpanjang atau dibuka kembali. Supaya anak-anak kami yang belum sempat masuk bisa diberi kesempatan,” ucapnya.