sumedangekspres – Budaya tempat kerja yang sehat sangat penting untuk kesejahteraan karyawan. Hal itu dapat memengaruhi kinerja individu dan hasil tim yang ingin dicapai.
Penting untuk membuat tempat kerja menjadi lebih kondusif bagi semua orang. Lingkungan kerja juga harus mempromosikan kesehatan mental. Menurut American Psychiatric Association, karyawan yang berjuang dengan kesehatan mental mengalami penurunan produktivitas sebesar 35%.
Kesejahteraan di tempat kerja memengaruhi individu, kinerja mereka, dan orang-orang yang bekerja dengan mereka. Dengan memprioritaskan kesehatan mental, perusahaan dapat memberikan dampak positif bagi individu dan menciptakan budaya yang saling memiliki.
Baca Juga:Miss USA R’Bonney Gabriel Dinobatkan Sebagai Miss Universe yang BaruPortofolio Kredit Berkelanjutan Tembus 695 T, BRI Bidik Leading Global Bank Terbaik Dari Sisi Implementasi ESG
Menciptakan ruang untuk transparansi emosional dapat membantu karyawan dalam memprioritaskan kesehatan mental. Menjadi jelas dan terbuka tentang apa yang Anda rasakan adalah inti untuk mendorong percakapan jujur antara karyawan dan pemberi kerja. Hal itu membantu meningkatkan hubungan saling percaya di tempat kerja.
Transparansi emosional juga dapat membantu Anda mempertahankan kinerja Anda yang terbaik. Jika dilakukan dengan benar, transparansi emosional para pemimpin dapat memulai budaya perusahaan yang terbuka dan terhubung.
Transparansi emosional dapat memberdayakan karyawan untuk merasa nyaman dalam berbagi pendapat dan solusi. Perusahaan dapat memodelkan metode transparansi emosional ini dengan berbagai cara, yakni sebagai berikut :
1. Menanamkannya dalam nilai-nilai perusahaan.
2. Obrolan api unggun yang santai dengan para pemimpin.
3. Departemen informal dan koneksi tim.
4. Acara networking.
5. Pertemuan satu lawan satu dengan rekan kerja.
Memprioritaskan transparansi emosional dapat mendukung kesehatan mental dan percakapan yang jujur di tempat kerja modern. Mulai besok, perkuat tempat kerja Anda untuk memprioritaskan kesehatan mental dan aktifkan transparansi emosional.***