Nilai tersebut naik sebesar 0,89 miliar dolar (sekitar Rp13 triliun) dari tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar 23,90 miliar dolar AS (sekitar Rp362 triliun).
Menurut Sandiaga, kolaborasi, inovasi, dan adaptasi menjadi kunci dalam menciptakan jenama modest lokal yang mampu bersaing di pasar global.
“Kolaborasi dalam membangun ekosistem fesyen muslim sangatlah penting, dan harus melibatkan semua pihak,” ujarnya.
Baca Juga:Peran Orang Tua dan Sekolah Dalam Menyelesaikan Kasus BullyingNonton Film Waktu Maghrib Full Movie HD Layarkaca21 Lk21 Indoxxi Lengkap Dengan Sinopsis
Untuk itu, Sandiaga Uno mengatakan, Kemenparekraf mendorong pelaku industri fesyen muslim Indonesia untuk membangun ekosistem. Hal itu dimaksudkan untuk mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia, serta menjadikan Jakarta sebagai moslem fashion capital of the world.
Kemenparekraf juga mendorong semua pihak untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam pemberdayaan pelaku usaha ekonomi kreatif di subsektor fesyen.
Hal ini sejalan dengan Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024, serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. ***