Sorodot gaplok, Permainan Adat Sunda Mengajarkan Nilai Moral, dan Pendidikan Karakter

permainan adat sunda
permainan adat sunda
0 Komentar

sumedangekspres- Suku Sunda memiliki aneka permainan adat daerah yang beragam. Uniknya, setiap permainan daerah memiliki fungsi dan pendidikan karater yang  baik untuk anak. salah satunya permaninan sorodot gaplok. Permainan ini sudah ada sejak tahun 90an lho! Permainan tradisional ini tepatnya berada di wilayah Jawa Barat khususnya daerah suku Sunda.

Sorodot gaplok berasal dari dua kata, sorodot yang berarti ‘meluncur’ dan gaplok yang berarti ‘tamparan’. Jadi sorodot gaplok adalah permainan meluncurkan batu ke batu lainnya yang nantinya bisa menimbulkan suara ‘plok’ seperti suara tamparan. Permainan ini dapat dimainkan oleh anak-anak maupun orang dewasa, hal ini menjadikan sorodot gaplok sangat populer bagi masyarakat Sunda.

Sorodot gaplok bukan hanya sekadar mainan saja melainkan terdapat nilai-nilai moral dan pendidikan karakter di dalamnya. Permainan sorodot gaplok ini bersifat rekreatif, kompetitif dan edukatif. Permainan ini tidak memerlukan bahan dan cara yang mudah, membuat permainan ini cukup diminati beberapa orang yang masih melestarikan permainan daerah.

Baca Juga:Sempat Terbengkalai dan Angker, Kini Tempat Wisata ini Jadi Wisata Edukasi Permainan Adat Sunda.Lawang Langit, Wisata di Lereng Perbukitan

Permainan sorodot gaplok dapat dimainkan 4 orang atau lebih. Teknik bermain nya pun cukup mudah, yaitu:

  1. masing-masing peserta memegang satu buah batu.
  2. Setiap bermain sorodot gaplok harus disediakan arena berupa lahan luas dengan 3 garis.
  3. Garis pertama sebagai garis mulai, garis kedua sebagai garis tengah dan garis ketiga sebagai tempat menyimpan batu.
  4. Pemain dibagi menjadi dua kelompok dengan teknis bergiliran.
  5. Saat satu kelompok bermain, kelompok yang lain harus meletakan batu di garis ketiga.
  6. Para pemain giliran pertama berada di garis mulai untuk melemparkan batu menuju sasaran, dimana batu kelompok lawan menjadi sasarannya.
  7. Jika lemparan batu tersebut mengenai batu lawan atau sasaran, maka pemain langsung beralih ke garis tengah.
  8. Di garis ini, pemain harus meletakkan batu miliknya di atas punggung kaki,
  9. lalu kembali mengarahkan batu ke arah lawan yang sama dengan syarat pemain tidak boleh melangkahkan kaki lebih dari dua kali.
  10. Tetapi, apabila setiap pemain dari satu kelompok berhasil melalui berbagai garis, maka kelompok tersebut pemenangnya.
0 Komentar