sumedangekspres- Keberlanjutan pengelola Kawasan Perkotaan Jatinangor (KPJ) dinilai belum memberikan dampak bagi penduduk di wilayah barat Kabupaten Sumedang. Untuk itu, sangat wajar, banyak masyarakat mempertanyakan keberlanjutan program tersebut.
Tokoh Masyarakat Cimanggung Yayat Hidayat Alias Baskara berpendapat, wajar juga muncul dugaan jika KPJ hanyalah bagian dari jargon politik, segelintir pihak. Untuk itu, dia mengusulkan adanya rembugan (diskusi) seluruh tokoh di wilayah barat Sumedang. Pasalnya, kata Baskara, persoalan KPJ tidak hanya sebatas wilayah Jatinangor, melainkan 4 wilayah lainnya. Yakni, Kecamatan Cimanggung, Tanjungsari, Pamulihan dan Sukasari.
“Harapan kita ingin berembug seluruh tokoh, apa saja itu yang bisa memberikan sebuah dampak positif bagi pembangunan di kawasan barat Sumedang, bukan Jatinangor saja,” jelas Baskara.
Baca Juga:Beragam Keunikan SumedangManfaat Membakar Dupa di Rumah
Dia menilai, sekian lama KPJ dibuatkan Perda, namun seolah diam di tempat. Padahal, keberadaan KPJ diharapkan bisa menata di bidang lingkungan hidup, pemukiman dan pembangunan. Dan bisa mengubah pranata kehidupan bidang sosial dan pemerintahan yang bertumpu pada kearifan lokal.
“Ada istilah di masyarakat, hereuyna (candaannya, red), KPJ kepanjangan Kawasan Perpolitikan Jatinangor. Yang mencoba untuk meredam agar tidak memisahkan diri dari Sumedang,” kelakarnya.
Padahal, kata dia, majunya wilayah barat Sumedang, karena adanya sarana pendidikan yang tersentral di Jatinangor. Dan, diperlukan penataan rencana umum tata ruangan (RUTR) dan rencana detail tata ruang (RDTR) yang komprehensif dari Pemda. Sehingga, kata Baskara, KPJ bukan hanya pencitraan yang meninabobokan tapi benar-benar KPJ itu, bisa mengimbangi derasnya pembangunan yang ada di kawasan 5 kecamatan ini.
Sebab itu, Baskara juga mengingatkan, ketika banyak tokoh atau inihong yang berbeda pendapat soal KPJ, itu sah-sah saja. “Ada yang mengatakan, KPJ dikhawatirkan menjadi embrio daripada cikal bakal untuk menjadi kota administrasi, ini sah sah saja. Ini merupakan tantangan bagi Sumedang,” jelas Baskara.
Sebab, harapan masyarakat, dengan terbentuknya KPJ, minimalnya bisa memecah kebuntuan, kemacetan persampahan, lingkungan tata ruang pendidikan dan sebagainya, termasuk jalan.
“Harapan kita, bukan saja di daerah timur ada lingkaran Jatigede, di kita juga ada yang namanya lingkar, misalnya Lingkar Gunung Geulis yang bisa menghubungkan lima kecamatan, Jatinangor Cimanggung Pamulihan, Tanjungsari dan Sukasari. Akan indah, ketika visi misi KPJ aktualisasi atau akselerasinya sesuai dengan harapan kita, dan ini yang tidak terjadi,” sanggah dia.