Kontroversi Penggunaan AI untuk Mengerjakan Tugas Kuliah

Kontroversi Penggunaan AI untuk Mengerjakan Tugas Kuliah
Kontroversi Penggunaan AI untuk Mengerjakan Tugas Kuliah (mygreatlearning.com)
0 Komentar

Ada juga kekhawatiran tentang keamanan siber, karena kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan untuk serangan siber yang lebih canggih.

Untuk mengatasi berbagai masalah ini, para peneliti AI dan para ahli etika sedang bekerja sama untuk mengembangkan standar dan panduan etis untuk pengembangan dan penggunaan AI.

Ini termasuk memperhatikan hak privasi pengguna, mengurangi bias dalam algoritma, dan mengembangkan teknologi yang dapat dipercaya dan aman.

Baca Juga:Tips Mengatur Pola Tidur Saat Ramadhan Agar Tetap Bugar!Ternyata Google Pantau Kamu 24 Jam! Begini Cara Stopnya!

Dalam dunia yang semakin tergantung pada teknologi, penting bagi kita untuk mempertimbangkan konsekuensi etis dan sosial dari penggunaan AI.

Dengan perhatian yang tepat pada masalah-masalah ini, kita dapat memastikan bahwa AI digunakan untuk memajukan kehidupan manusia dan tidak digunakan untuk merugikan.

Penggunaan ChatGPT untuk Mengerjakan Tugas Kuliah

Penggunaan AI chatbot ChatGPT untuk mengerjakan tugas kuliah bermula dari GPT-3.

AI ini adalah merupakan model bahasas besar berformat teks yang menulis dari himpunan data miliaran kata.

Dan juga telah mempelajari terhadap bagaimana kata serta frasa yang berhubungan satu sama lain.

Saat GPT-3 muncul, timbul perdebatan tentang batasan revolusi AI.

Sebab, penerapannya juga mencakup aplikasi peringkasan dokumen hukum hingga membantu pemrograman komputer.

ChatGPT merupakan chatbot berbasis AI dari OpenAI yang menghasilkan tulisan berlanggam ‘cerdas’ mirip tulisan akademik.

Penggunanya memasukkan prompt tertentu untuk menerima ‘hasil tulisan’ AI ini.

Baca Juga:Rekomendasi Aplikasi AI untuk Memudahkan Hidup Kamu!Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Tarawih di Rumah Berjamaah

Tulisan yang digelontorkan AI chatbot ini tampak seperti diriset dengan baik, menggunakan referensi yang tepat, sehingga dinilai berisiko menyulitkan asesmen atau penilaian di lingkup perguruan tinggi menggunakan esai.

Dimana esai tersebut berisi  tentang pembahasan terkait moralitas pelarangan burka dengan penulisan, contoh, dan argumentasi yang baik.

0 Komentar