sumedangekspres – Sejarah Sosial Budaya Sumedang sebagai bagian dari Kabupaten Priangan merupakan daerah yang memiliki ciri khas tersendiri.
Keberhasilan sebelumnya telah terjadi Sumedang merupakan daerah istimewa yang dihormati oleh daerah lain Sumedang awalnya adalah sebuah kerajaan besar yang memiliki kekuasaan yang sangat besar, terutama pada masa pemerintahan Prabu Geusan Ulun/Pangeran Kusumadinata II (1578-1610).
Sejarah pemerintahan Sumedang
Sumedang bisa saat itu memerintah hampir seluruh wilayah Sunda Tatar kecuali Banten, Batavia dan Cirebon.
Baca Juga:Trading Penghasil Uang di 2023Broker Terpercaya Aplikasi Forek Cocok Untuk Trader Pemula
Sumedang memiliki jalan politik yang sangat panjang dari masa pemerintahan kerajaan Pajajaran, masa Mataram Power, masa Pemerintah VOC, pemerintah Inggris dan terakhir masanya Pemerintah Hindia Belanda.
Sumedang pada masa pemerintahan Hindia Timur Belanda menjadi pusat pembahasan dalam penelitian ini.
Spesial Administrasi negara pada masa pemerintahan Pangeran Aria Soeria Atmadja 1882-1919 yang bertahta sebagai ayah setelah Pangeran Suria Kusumah Adinata.
Sejarah Sosial Budaya Sumedang Pangeran Aria Soeria Atmadja adalah penguasa ke-18 (dihitung oleh Rangga Gempol I sebagai penguasa pertama), pada masanya ada Kabupaten Sumedang di lebih dari 14 kecamatan, 5 di Kewedanaan dan 138 desa.
Saat itu pertanian Peternakan ditingkatkan, ia membuka sekolah pertanian di Tanjungsari, Bibit sapi dan kuda didatangkan dari Bali dan Sumbawa.
Dia juga berpikir bahwa peternakan harus berkembang secara paralel dengan perkembangan pertanian yang Kotorannya diambil sebagai pupuk tanaman Juga Pangeran Aria Soeria Atmadja mendirikan sekolah pertanian di Tanjungsar pada tahun 1913.
Bernama Sekolah Bisnis Pertanian (Landbow Bedrijf School/LBS), sekarang sekolah ini menjadi Fakultas Ilmu Pertanian Universitas Winaya Mukti.
Baca Juga:Kerja Keras Bebas Cemas ala BPJMASOSTEK.Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan Bisa Dicairkan, Walau Masih Aktif Bekerja
Meski dikenal religius dan nasionalis, dia memang demikian dia peduli dengan seni dan budaya karena dia bisa melalui seni dan budaya