Sejarah Budha Sidharta Gautama, juga dikenal sebagai Sang Buddha, adalah seorang guru pertapa dan spiritual Asia Selatan yang hidup pada paruh kedua milenium ke-1 SM .
Ia lahir sekitar tahun 563 SM atau 480 SM dalam keluarga Raja Suddhodana dari Kerajaan Shakya di Lumbini, Nepal.
Keluarga Siddhartha Gautama hidup dalam kelimpahan dan kemakmuran, dengan dia dibesarkan di dalam istana yang mewah.
Baca Juga:Sejarah Agama Kristen Masuk Ke IndonesiaSejarah Agama Buddha Di Indonesia
Tetapi, setelah dipertemukan dengan orang sakit, tua, dan mati, ia menyadari akan penderitaan manusia. Ini memicu kesadarannya akan pentingnya mencari jalan menuju pembebasan dari penderitaan.
Dia meninggalkan istananya dan memulai perjalanan panjangnya mencari kebenaran dan pemahaman mendalam tentang alam semesta.
Dalam upayanya mencapai pencerahan, Siddhartha Gautama mengembangkan ajaran-ajaran dasar agama Buddha, yang kemudian menjadi dasar bagi Buddhisme.
Ia dikenal sebagai pendiri agama Buddha dan orang yang mencapai pencerahan, atau pemahaman yang benar tentang hakikat keberadaan.
Ada beberapa peristiwa penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama yang dianggap penting bagi perkembangan agama Buddha.
Ini termasuk kelahirannya sebagai pangeran di Kapilavastu, kepergiannya dari kehidupan kerajaan untuk menjadi biksu, pencapaian pencerahannya di bawah pohon Bodhi, dan ajaran serta penyebaran dharma di seluruh India.
Kisah hidup Siddhartha Gautama berfungsi sebagai contoh yang kuat tentang bagaimana seseorang dapat mengatasi penderitaan dan mencapai keadaan damai dan bahagia melalui pemahaman dan penemuan diri.
Baca Juga:Sejarah Taman Endog SumedangLirik Lagu here’s your perfect – Jamie Miller
Ajarannya terus memberikan pengaruh besar pada kehidupan jutaan orang di seluruh dunia.
Pengajaran Siddhartha Gautama
Pengajaran Siddhartha Gautama atau Buddha Gautama merupakan dasar ajaran agama Buddha.
Siddhartha Gautama menjadi Buddha setelah mencapai pencerahan saat bermeditasi di bawah pohon Bodhi.
Pengajaran Buddha Gautama didasarkan pada Four Noble Truths, yaitu kebenaran hidup yang pertama, dukkha atau penderitaan, kebenaran kedua, asal-muasal penderitaan, kebenaran ketiga, penghentian penderitaan, dan kebenaran keempat, jalan delapan yang mulia.