Selain itu, penyuluhan kepada masyarakat tentang hal-hal yang dapat memicu terjadinya bencana juga sangat penting untuk dilakukan .
Terdapat pula pengaruh dari Dana Desa terhadap kesejahteraan masyarakat di beberapa desa di Sumedang . Edukasi masyarakat tentang bencana dan cara mengatasi risiko dapat membuka wawasan dan kesadaran mereka , yang dapat membantu mengurangi dampak dari bencana pada penduduk Sumedang.
Hal ini berpotensi memberikan kontribusi positif dalam pengurangan risiko dan dampak bencana terhadap masyarakat Sumedang.
Baca Juga:Bangunan Bersejarah Belanda Yang Ada di SumedangSejarah Masjid Agung Sumedang
Salah satu contoh perubahan tersebut adalah pengubahan nama Politeknik TH menjadi Sekolah Tinggi Teknik (STT) pada tahun 1944-1945 .
Selain itu, Jepang juga melakukan pemindahan pusat pemerintahan ke beberapa daerah , termasuk Sumedang. Hal ini tentu berdampak pada struktur pemerintahan dan sistem administrasi di daerah tersebut.
Namun, terlepas dari semua perubahan tersebut, sejarah pemerintahan Jepang di Sumedang tetap merupakan bagian penting dari cerita sejarah Sumedang yang tidak boleh dilupakan.
Kesimpulan
Setelah melalui masa penjajahan oleh Belanda, Sumedang kemudian dikuasai oleh Jepang pada masa pendudukan. Pada masa tersebut, Sumedang menjadi salah satu daerah yang turut berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Meski begitu, hanya sedikit catatan sejarah yang dapat dijumpai mengenai peran Sumedang pada masa itu. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa pada masa itu hanya sedikit orang yang bisa membaca dan menulis di Sumedang.
Meski begitu, kita tetap patut mengapresiasi perjuangan dan pengorbanan orang-orang Sumedang pada masa itu, yang tidak kenal menyerah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.