sumedangekspres – Asal Usul Gunung Tampomas adalah sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Menurut cerita rakyat, pada masa pemerintahan Sumedang , Gunung Tampomas telah meletus , dan untuk menghentikan letusannya , Raja Sumedang memutuskan untuk mengorbankan dirinya dengan mengunggangi kuda menuju puncak gunung Gede.
Setelah sampai di puncak, raja memohon agar gunung Tampomas berhenti meletus dan mengeluarkan segala benda yang diinginkan.
Baca Juga:Sejarah Daerah Ujung Jaya SumedangSejarah Babad Cirebon Sumedang Eyang Jaya Perkasa
Setelah itu, gunung Tampomas akhirnya berhenti meletus dan raja turun dari puncak gunung.
Sejak saat itu, gunung Tampomas dianggap sebagai gunung keramat yang harus dijaga dan dijaga kelestariannya.
Saat ini, Gunung Tampomas merupakan tempat wisata yang cukup populer dengan panorama alam yang indah.
Ada banyak aktivitas yang dapat dilakukan di sana, seperti hiking, camping, dan berfoto dengan latar belakang keindahan alam yang menakjubkan.
Di kaki selatan Gunung Tampomas , terdapat berbagai keindahan alam yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Puncak Gunung Tampomas, bernama Sangiang Taraje, menjadi tujuan utama para pendaki .
Selain itu, di sekitar Gunung Tampomas terdapat hutan dan sungai yang mempesona. Namun, sayangnya adanya penambangan liar oleh penduduk lokal membuat kerusakan pada lingkungan sekitar .
Meskipun begitu, keindahan alam Gunung Tampomas tetap memukau dan layak untuk dikunjungi.
Baca Juga:Sejarah Perang Sumedang Dan BantenSejarah Wilayah Priangan Saat Jaman Belanda
Asal Usul Gunung Tampomas
Asal usul Gunung Tampomas di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat adalah sebuah cerita yang diceritakan dari generasi ke generasi.
Menurut cerita rakyat, pada masa pemerintahan Sumedang , Gunung Tampomas meletus.
Untuk menghentikan letusannya, Raja Sumedang yang bijaksana memerintahkan putranya untuk mencari seorang dukun yang mampu menghentikan letusan gunung.
Putra raja kemudian menemukan seorang dukun yang dapat menghentikan letusan gunung, namun syarat yang diajukan dukun tersebut adalah meminta nyawa putra raja.
Raja Sumedang yang sangat mencintai rakyatnya akhirnya memutuskan untuk mempertaruhkan nyawanya sendiri.