Tepat di bawahnya, sumur tertutup beton yang sudah tertimbun tanah liat disebut-sebut mengandung ribuan jasad para leluhur bangsa Indonesia.
Cerita mistis mewarnai tempat bersejarah ini. Menurut sang kuncen, makam keramat yang sering menjadi tempat peziarahan itu sebetulnya hanyalah sebuah tanda untuk penghormatan.
Sementara jasadnya sama-sekali nihil. “Prabu Jaya, Prabu Sakti, Ratu Ratna Dewi, Uyut Batu Wangi, Eyang Tongkat Sakti, Eyang Garaba Sakti, Uyut Semar, dan total 628 leluhur lainnya ngahiang, mereka menghilang dan meleburkan jasadnya.
Baca Juga:Sejarah Gunung Kunci Jaman Kolonial BelandaSumedang Larang Kerajaan Islam Di Pasundan
Hanya, agar tidak bertentangan dengan ayat ‘setiap yang bernyawa pasti akan mati’ maka dibangunlah nisan ini,” jelasnya.
Satu hal lagi kisah mistis atau tepatnya tahayul yang sering penulis dengar kaitannya dengan keberadaan Gunung Kunci adalah tentang adanya pantangan bahi pasangan muda-mudi untuk berpacaran di lokasi tersebut.
Bagi sebagian pihak pantangan ini dianggap benar dan dipatuhi benar sehingga menguatkan diri untuk tidak berpacaran di lokasi tersebut.
Tapi, yang penulis tahu, tak sedikit pula pasangan muda-mudi bahkan orang-orang dewasa yang mungkin sedang puber kedua memanfaatkan lokasi Gunung Kunci sebagai tempat memadu asmara. Dampaknya? Wallahuallam bi Showab.
Berikut penjelasan Mitos gunung kunci yang beredar di masyarakat Sumedang.