sumedangekspres – Sejarah Desa Jatisari Tanjungsari terpisah dari desa Tanjungsari dan kepala desa pertama saat itu dipimpin oleh Bapak Sumadinata pada tahun 1930 sampai dengan tahun 1945, sehingga latar belakang keberadaan desa Jatisari tidak lepas dari kecamatan Tanjungsari dan kawasan Tanjungsari dikenal sebagai pusat pemerintahan di sebuah distrik.
Tingkat di wilayah barat Kabupaten Sumedang sebelum kemerdekaan.
Untuk sedikit memahami mengapa Tanjungsar menjadi pusat pemerintahan setingkat kabupaten, kemungkinan hal ini bermula ketika pemerintah kolonial Belanda memindahkan pemerintahan dari Tusshe Bestur Parakanmuncang di bawah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (1808-1818). Parakanmuncang ke Anawadak (Tanjungsari).
Gubernur Willem Daendels tercatat dalam sejarah sebagai pelopor pembangunan jalan sepanjang kurang lebih 1.000 km dari Anyer hingga Panarukan.
Baca Juga:Sejarah Kabupaten Purwakarta Saat Jaman BelandaPeninggalan Sejarah Kerajaan Sumedang
disebut jalan pos yang sebagian besar merupakan jalan raya negara saat ini, sekaligus pemerintahan Negara Sumedang dipimpin oleh Kangjeng Pangeran Kusumahdinata IX (Pangeran Kornel) 1791 – 1828.
Bukti sejarah keberanian Pangeran Kornel de Kanjeng membela masyarakat Sumedang melawan sistem kerja paksa Belanda dalam pembangunan jalan khususnya di daerah Cadaspangeran dapat kita lihat dengan didirikannya patung pertemuan antara Pangeran Kornel de Kangjeng .
Dan Gubernur Daendels berdiri di daerah Cadas pangeran untuk merayakan pelayanannya.
Diperkirakan saat itu pada abad ke-19, sekitar tahun 1810, pemerintah Belanda memindahkan Tusshe Bestur Parakanmuncang ke Anawadak dengan alasan; Antara lain Parakanmuncang terlalu dekat atau berbatasan dengan Kabupaten Bandung sehingga meninggalkan pusat pemerintahan di tepi jalan utama pos.
Anawadak yang terletak di wilayah desa Margajaya saat ini masih berupa lahan basah (sawah), yang mungkin dulunya adalah rawa, dan menurut catatan sejarah masih ada pusat pemerintahan yang samar di sana, yaitu Kancahnankubi. (Sekitar Pangkalan). Ini masih perlu klarifikasi.
Pengertian anawadak menurut kamus bahasa Sunda R. Satjadibrata adalah sejenis unggas yang disebut hahayaman, namun Prof. Johan Iskandar tidak sama dengan hahayama, melainkan sejenis ikan karang yang hidup di lahan basah seperti rawa dangkal atau danau.