sumedangekspres – 5 Faktor yang menyebabkan masyarakat zaman sekarang masih melakukan pesugihan ,
Pesugihan bagi sebagian besar masyarakat zaman sekarang merupakan hal yang irasional, tabu dan nyeleneh, tapi ternyata di beberapa tempat, di kota besar sekalipun masih ada orang-orang yang masih percaya kepada praktek-praktek pesugihan, mereka bahkan rela mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit sebagai pemenuhan syarat melakukan pesugihan,
bingung kan…??!!
Orang-orang pelaku pesugihan melakukan pesugihan karena perlu uang, perlu kekayaan dan segudang materi sesuai dengan angan-angan mereka, terlepas dari apa yang menjadi latar belakang sehingga mereka berbuat nekat tersebut, namun di sisi lain mereka mengusahakan segala cara untuk syarat pesugihan yang tidak sedikit, bahkan ada yang mencapai belasan bahkan puluhan juta rupiah, apakah tidak aneh?!!
Kenapa uang yang rencana di jadikan syarat tersebut tidak di gunakan sebagai modal usaha saja?
Baca Juga:6 Dampak negatif penggunaan handphone pada balita 8 Larangan yang tidak boleh di langgar selama Program Kehamilan
Kenapa harus di berikan kepada ‘juru kunci/ penyambung lidah/ kuncen’ yang katanya di setorkan kepada pemberi kekeayaan?
Ironi, dan irrasional,
Entah apa yang melatarbelakangi para pelaku pesugihan tersebut sehingga menafikan hal-hal tersebut,
Percaya kepada pesugihan atau praktik-praktik supranatural sering kali berkaitan dengan faktor budaya, agama, dan kepercayaan yang telah terjalin dalam masyarakat selama berabad-abad. Meskipun zaman terus berkembang dan ilmu pengetahuan modern semakin maju, beberapa individu atau kelompok masyarakat masih mempertahankan keyakinan tradisional mereka terhadap pesugihan. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa masyarakat pada zaman sekarang masih mempercayai pesugihan:
- Warisan budaya dan tradisi: Keyakinan dalam pesugihan mungkin merupakan warisan budaya yang kuat dan masih dipegang oleh masyarakat. Nilai-nilai dan praktik-praktik ini diteruskan dari generasi ke generasi dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas dan kepercayaan masyarakat tersebut.
- Ketidakpastian dan kesulitan ekonomi: Ketika seseorang menghadapi kesulitan ekonomi atau kesulitan hidup, pesugihan mungkin dianggap sebagai harapan atau solusi yang dapat membantu mereka mengatasi masalah finansial. Dalam situasi di mana alternatif lain mungkin tidak tersedia atau tidak efektif, pesugihan dapat terlihat sebagai pilihan terakhir.
- Pengaruh sosial dan tekanan kelompok: Keyakinan dalam pesugihan dapat dipengaruhi oleh pengaruh sosial dan tekanan dari kelompok atau komunitas tertentu. Jika mayoritas masyarakat di sekitar seseorang mempercayai atau mengikuti pesugihan, individu tersebut mungkin merasa perlu untuk ikut serta dalam praktik tersebut agar tidak dianggap aneh atau diucilkan.
- Ketidakpahaman atau kurangnya pendidikan: Beberapa individu mungkin memiliki kurangnya akses terhadap pendidikan atau informasi yang benar mengenai ilmu pengetahuan dan metode ilmiah. Kurangnya pemahaman tentang penyebab dan solusi masalah dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap kepercayaan pada pesugihan sebagai cara untuk mengatasi masalah yang sulit dipahami.
- Pengalaman atau kepercayaan pribadi: Beberapa individu mungkin memiliki pengalaman pribadi atau percaya bahwa pesugihan telah berhasil bagi mereka atau orang-orang yang mereka kenal. Pengalaman-pengalaman seperti itu dapat memperkuat keyakinan mereka dalam praktik tersebut dan mempengaruhi pandangan mereka terhadap pesugihan.