Sejarah Jembatan Sewo Indramayu dan Penyapu Koin!

Sejarah Jembatan Sewo Indramayu
Sejarah Jembatan Sewo Indramayu (berita.yahoo.com)
0 Komentar

sumedangekspres– Sejarah Jembatan Sewo Indramayu dan Penyapu Koin, mungkin kamu yang tinggal di Indramayu sudah tidak asing dengan jembatan Sewo yang berada di Jalur Pantura, Jawa Barat ini dikenal dengan tradisinya yang unik, berjejer para ‘penyapu koin’ di kiri kanan jalan.

Sejarah Jembatan Sewo Indramayu dan Penyapu Koin, ketika pengendara melemparkan uang berupa koin atau kertas, para ‘penyapu koin’ ini akan berebut untuk mengambil uang yang dilempar tersebut dengan menyapunya, untuk meraihnya. Mereka seolah tidak mempedulikan adanya kendraan lain yang lewat, ketika sedang berebut mengambil uang koin.

Tradisi para ‘penyapu koin’ di jembatan penghubung antara Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Subang ini sudah terjadi bertahun-tahun lamanya. Fenomena ini tidaklah muncul dengan sendirinya.

Baca Juga:Alasan Orang Kudus Dilarang Menikah dengan Orang Pati, Ada Mitosnya?Mitos Dusun Angker di Pati, Ada Larangan Memakai Warna Baju?

Ada kejadian yang melatarbelakanginya, bahkan banyak yang ketal menghubungkan dengan kejadian mistis.

Menurut salah satu penyapu koin sekaligus sesepuh di situ, Carta (40), tradisi melempar koin bagi pengendara yang lewat ini berawal saat adanya kakak beradik bernama Saedah dan Saeni. Mereka berdua hidup dalam garis kemiskinan.

Guna memenuhi kebutuhan hidup, mereka berdua mengemis di Jembatan Sewo. Hingga akhirnya, mereka meninggal dunia di sekitar jembatan tersebut.

Masyarakat pun percaya bahwa arwah dari kakak beradik itu tetap ‘hidup’ di bawah Jembatan Sewo.

Secara umum, kisah Saidah dan Saeni versi tersebut adalah yang paling dikenal oleh masyarakat di pesisir utara Jawa Barat dari Cirebon hingga sebagian wilayah Karawang. Karena kisah inilah kemudian ada ritual ‘lempar uang’.

Selain itu, ada juga yang menyebut bahwa ritual melempar koin ini adalah untuk memberi saweran pada Saidah dan Saeni. Karena di masa lalu, Saidah dan Saeni selalu mementaskan seni Ronggeng, di mana Saidah sebagai penabuh gendang, dan Saeni penarinya.

Mereka selalu menampilkan kesenian tradisional ini di pinggir jalan di sekitar Jembatan Sewo.

Baca Juga:Mitos Putus Cinta di Jembatan Merah Bogor!Hotel Terbaik Pati, Menyesuaikan dengan Budget Minim!

Karena kisah-kisah tersebut, banyak masyarakat yang menganggap bahwa Jembatan Sewo dikenal mistis. Bahkan, kemistisan jembatan ini semakin kental tatkala terjadinya kecelakaan tragis yang menimpa sebuah bus yang melewati jembatan tersebut.

0 Komentar