sumedangekspres-Kisah ini di sadur dari sebuah kisah nyata, dengan narasi yang di sederhanakan dan nama-nama yang di samarkan, termasuk nama tempat, selamat menyimak…..
“Saya tidak punya hak untuk melarang orang yang bekerja di dunia hiburan malam tapi janganlah memakai cara santet untuk menjatuhkan, karena pada akhirnya semua akan berbalik kepada diri kita sendiri”(narasumber)
Menjadi pekerja dunia malam sering di pandang sebelah mata, pekerjaan yang sungguh penuh resiko, apalagi bagi seorang wanita yang bekerja dari malam hingga pagi menjelang, menjadi seorang pemandu lagu di sebuah tempat karaoke, persaingan di antara rekan kerja pun tidak terelakan, demi membuat tamu tertarik, cara menyimpang dilakukan, memasang susuk, santet meyantet, menjadi hal biasa agar mendapat banyak pelanggan, kisah kelam ini secara nyata di alami oleh Mba Lusi (nama samaran),
Baca Juga:8 Langkah Supaya Terbebas dari Hutang7 Bahaya merokok dengan rokok elektronik (Vaping)
Saat ini mba Lusi akan berkisah mengenai pengalamannya ketika bekerja di sebuah cafe, di sebuah kota (“”), dimana temannya mengalami sebuah serangan santet yang sangat fatal,
Kisah ini tahun 2019 ketika bekerja di dunia malam tempat hiburan karaoke di sebuah cafe
Mba Lusi pergi atas kemauan sendiri bekerja di sebuah cafe di sebuah kota, kenal dari seorang teman namanya Reta,
Berbekal baju salin saja, semua perlengkapan kerja di cafe di siapkan oleh temennya,
Dikenalkan dengan mami nya dan para pekerja pemandu lainnya,
Di siapkan mess satu kamar berdua dgn Reta
Lalu ada seorang senior yg ngasih tata cara kerja dan kostum yg harus di gunakan selama kerja
Kerja ada level.1 SD 3,
Sdh di ceritain aturan kerja, besok malemnya saya langsung kerja
Saya focus ke 1 cewe senior temen kerja
Dari muka kelihatannya sudah sangat tidak menarik, tapi setiap ada tamu datang pasti dia yang selalu dapat duluan,
Pada waktunya kita semua di simpen di sebuah tempat kaca, supaya pelanggan/tamu bisa lihat, istilah di kita di sebut sebagai aquarium,