sumedangekspres – Sejarah Gedung Papak Bekasi Bangunan bersejarah ini terletak di Jalan H. Juanda, Kecamatan Bekas Timur, Kota Bekasi.
Bangunan ini merupakan salah satu bangunan bersejarah yang juga menjadi saksi perjuangan rakyat Bekasi pada masa revolusi fisik.
Menurut sejarahnya, bangunan Papak ini milik seorang keturunan Tionghoa bernama Lee Guan Chin. Dia adalah seorang pengusaha yang memiliki banyak penggilingan padi.
Baca Juga:Lirik Lagu Fabio Asher – Rumah Singgahsejarah Monumen Alun-Alun Bekasi
Guan Chin, sebaliknya, menegaskan dirinya sangat setia pada perjuangan rakyat Bekasi. Guan Chin juga berhubungan baik dengan gerakan kerakyatan pimpinan KH Noer Ali. Padahal, gedung itu diberikan secara sukarela sebagai salah satu markas perjuangan warga Bekasi.
Sejarah Gedung Papak Bekasi Pada masa Revolusi Fisik, Gedung Papak menjadi basis pertahanan Front Pertahanan Bekasi-Jakarta (Kamaly 1983). Pertempuran berlanjut di wilayah dari Jakarta Timur hingga Bekas. Padahal, pertempuran dahsyat di sekitar Bekas terjadi antara September 1945 dan 1949.
Setelah Perang Kemerdekaan, gedung Papak menjadi rumah dinas penguasa sejak tahun 1967 pada masa Bupati Soeband. Padahal, pada masa jabatan pertamanya (hingga 1982) Gubernur H. Abdul Fatah mendudukinya.
Pada tahun 1982, dengan berdirinya kota administratif Bekasi, Gedung Papak kemudian menjadi rumah dinas walikota dari zaman walikota H. Soejono sampai zaman H. Kailan.
Oleh karena itu, tanpa mengubah bentuk bangunan, sangat baik bila dijadikan sebagai ruang publik dalam rangka pencitraan atau kecintaan terhadap daerah atau budaya daerah Bekas. Ini dapat berfungsi sebagai perpustakaan, galeri, dll.