Benarkah Potong Kuku Hari Rabu Jika Punya Penyakit Gak Bakal Sembuh? Simak Penjelasannya Disini!

Potong kuku hari rabu
Sumber: Pinterest
0 Komentar

sumedangekspres – Ada potongan video ceramah yang tersebar cukup luas beberapa waktu lalu tentang potong kuku khususnya hari Rabu. Nah sebenarnya, hal itu bukan sesuatu yang terlalu prinsipil. Bukan masalah akidah, bukan juga masalah ibadah mahdhah. Tapi penjelasan yang disampaikan ustadz memiliki dampak yang tidak bisa dipandang enteng. Apalagi video itu sudah di-share cukup luas oleh banyak orang.

Masalah yang ia sampaikan adalah tentang memotong kuku. Kita tahu, memotong kuku termasuk sesuatu yang sunnah (khishal fitrah). Sampai di sini tentu tidak ada masalah. Ia lalu melanjutkan bahwa hari yang disunnahkan untuk memotong kuku adalah hari Senin, Kamis dan Jumat. Sampai di sini pun juga masih baik baik saja.

Yang jadi masalah adalah kelanjutannya:

“Selebihnya jangan. Orang yang potong kuku di hari Selasa akan dimiskinkan oleh Allah. Orang yang potong kuku di hari Rabu punya penyakit gak bakal sembuh. Orang yang potong kuku di hari Sabtu jodohnya dijauhkan oleh Allah. Orang yang potong kuku di hari Minggu tidak akan pernah mendapatkan rahmat dari Allah.”

Baca Juga:Jalur, Tarif, dan Jadwal Halte Busway Lebak Bulus – Harmoni TerbaruYuk Liat Baju Biru Cocok dengan Celana Warna Apa untuk Pria

Orang memotong kuku di hari Selasa akan dimiskinkan oleh Allah? Orang memotong kuku di hari Rabu dapat penyakit gak bakal sembuh? Orang memotong kuku hari Sabtu jodoh dijauhkan oleh Allah? Yang paling fatal, orang memotong kuku di hari Minggu tidak akan mendapatkan rahmat dari Allah?

Memang ada hadits tentang hari-hari dalam memotong kuku. Tapi haditsnya maudhu’ (palsu). Dan haditsnya bukan bernada ancaman, melainkan keutamaan. Mari simak hadits berikut ini:

مَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ السَّبْتِ خَرَجَ مِنْهُ الدَّاءُ وَدَخَلَ فِيهِ الشِّفَاءُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الأَحَدِ خَرَجَتْ مِنْهُ الْفَاقَةُ وَدَخَلَ فِيهِ الْغِنَى وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الاثْنَيْنِ خَرَجَتْ مِنْهُ الْعِلَّةُ وَدَخَلَ فِيهِ الصِّحَّةُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الثُّلاثَاءِ خَرَجَ مِنْهُ المرض وَدَخَلَتْ فِيهِ الْعَافِيَةُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الأَرْبِعَاءِ خَرَجَ مِنْهُ الوسواس وَدَخَلَ فِيهِ الأمْنُ وَالصِّحَّةُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الْخَمِيسِ خَرَجَ مِنْهُ الْجُذَامُ وَدَخَلَتْ فِيهِ الْعَافِيَةُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ دَخَلَتْ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَخَرَجَ مِنْهُ الذُّنُوبُ.

“Siapa yang memotong kuku di hari Sabtu, keluar darinya penyakit dan masuk ke dalam dirinya kesembuhan. Siapa yang memotong kuku di hari Ahad, keluar darinya kemiskinan dan masuk padanya kekayaan. Siapa yang memotong kuku di hari Senin, keluar darinya penyakit dan masuk padanya kesehatan. Siapa yang memotong kuku di hari Selasa, keluar darinya penyakit dan masuk padanya ‘afiyat. Siapa yang memotong kuku di hari Rabu, keluar darinya waswas dan masuk padanya keamanan dan kesehatan. Siapa yang memotong di hari Kamis, keluar darinya penyakit judzam dan masuk padanya kesehatan. Siapa yang memotong kuku di hari Jumat masuk padanya rahmat dan keluar darinya segala dosa.”

0 Komentar