UJUNGJAYA – Beredar sebuah tayangan video dua emak-emak yang hendak menyebrangi ruas Jalan Tol Cisumdawu.
Dalam video yang diunggah @deynutjaman itu, terdapat percakapan antara dua emak-emak yang diduga menjadi korban dampak pembangunan Tol Cisumdawu.
Mereka kebingungan untuk menuju ke ladang dan kandang ternak, lantaran akses jalan yang biasa mereka lalui, kini tertutup badan Jalan Tol Cisumdawu.
Baca Juga:5 Desa dan 5 Kelurahan Jalani Tahap Ekspose Lomdeskel Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2023Kekeringan Akibat El Nino, Sejumlah Bendungan Besar di Jawa Barat Masih Normal
Agar bisa sampai ke ladang, mereka harus memanjat jalan tol, lalu menyebrang. Tidak cukup sampai di situ, mereka harus melewati rongga di antara kedua jalur badan jalan bebas hambatan itu.
Sambil menginjak papan kayu yang dibuat Sasak untuk berpijak, tak henti-hentinya mereka mengumpat si penghalang akse jalan mereka itu.
“Iyeu bade ka marana?” (Ini pada mau pada kemana?)” tanya seorang pria menegur dua emak-emak dalam video berdurasi 2 menit 20 detik itu.
“Bade ngangon (mau menggembala),” ujar salah satu enak-emak yang saat itu kaget dengan kedatangan pria yang dikira petugas jalan Tol Cisumdawu.
“Atuh iyeu meuntas ka dieu? (Kenapa menyebrang ke sini),” tanya pria tinggi sambil menunjuk badan jalan tol.
“Apan Teu Aya jalan. (Karena tak ada jalan). Sangsara teu Aya jalan (sengsara tak ada jalan),” jawab emak-emak itu.
“Ibu ti mana (Ibu dari mana)?” tanya sang pria.
“Saya dari Desa Cipelang bade ngangon (Saat dari Desa Cipelang mau menggembala),” jawab emak-emak lainnya.
Baca Juga:Uu Ruzhanul Ulum Siap Dampingi Ganjar PranowoSesuai dengan Pasar Luar Negeri Produk Olahan Para Petani Milenial Jawa Barat Mendunia!
“Kumaha atuh iyeu lamun jalan na geus dipake? (Bagai mana nanti jika jalan tol sudah beroperasi),” tanya si pria.
“Geus teu dipasihan jalan teh, matakan oge sangsara, (Sudah tak dikasih jalan, makanya sengsara) timpal emak-emak dalam video itu.
Bahkan dia menuturkan, bukan dia saja yang bernasib seperti itu, melainkan masih ada banyak warga lainnya yang bernasib serupa.
“Ada sekitar 7 hektare lahan sawah dan sekitar 40 unit kandang ternak sapi dan domba,” tuturnya.