sumedangekspres – Perang di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga hari ini, Senin, 26 Juni 2023 terhitung telah berlangsung 488 hari.
Kabar terbaru dalam perang adalah tentara Ukraina mengklaim bahwa percobaan pemberontakan kelompok tentara bayaran Wagner terhadap pemerintahan Rusia tidak berdampak pada pertempuran di Kota Bakhmut, Ukraina.
Invasi ini dimulai Presiden Rusia Vladimir Putin sejak memberikan perintah kepada pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Baca Juga:Awas Jangan Asal Beli! Perhatikan 6 Hal ini Sebelum Kamu Beli Motor ListrikLirik T5 TREASURE – MOVE Lengkap dengan Terjemahan
Seiring dengan perjalanannya, Rusia mencaplok 4 wilayah Ukraina sekaligus yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Konflik yang terjadi di antara negara bertetangga itu, sampai saat ini masih terus berlanjut dan belum terlihat akan segera berakhir.
Berdasarkan TribunGorontalo dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-488 perang Rusia vs Ukraina:
– Tentara Ukraina yang kembali dari garis depan pada Minggu (25/6/2023), mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pemberontakan oleh Wagner tidak terlalu mempengaruhi pertempuran di sekitar Kota Bakhmut di Oblast Donetsk, Ukraina bagian timur.
“Kami kembali sekarang dari arah Bakhmut, kami dapat mengatakan bahwa pertempuran sedang terjadi di wilayah Klishchiivka dan Bakhmut,” kata salah satu tentara.
“Saat menyerang kemarin, Rusia terus menyerang hari ini,” lanjutnya.
– Masih belum ada kabar dari Putin atau Bos Wagner, Wagner Yevgeny Prigozhin sejak pemberontakan berakhir dan keberadaan mereka tidak jelas.
Putin muncul di TV pemerintah Rusia pada hari Minggu namun komentar itu tampaknya telah direkam sebelum pemberontakan.
Baca Juga:Rekomendasi Celana Pendek Pria yang Bisa Bikin Ayang Klepek-klepekBaterai Nokia 5.3 Super Canggih! Kuat Sampai 2 Hari, Sleepcall Bareng Ayang Ga Usah Sambil Nge-charge
Dalam sebuah wawancara yang disiarkan di TV pemerintah, Putin tidak menyebutkan pemberontakan itu namun memperbarui komitmennya untuk perang di Ukraina, menyebut “operasi militer khusus” sebagai prioritas utamanya.
– Peristiwa akhir pekan telah “mengekspos kelemahan rezim Putin”, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dalam sebuah pernyataan, Zelensky menyerukan tekanan global untuk diberikan pada Rusia dan mengatakan bahwa dia dan Biden juga telah membahas perluasan kerja sama pertahanan dengan penekanan pada senjata jarak jauh.