Untuk mencapai efektivitas komunikasi, menurut penulis buku “super best seller” yang berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” yang semakin padat jadwal kegiatannya pasca pandemi Covid-19, mahasiswa juga dapat menjalankan rumus REACH Plus AC. Hal ini mengacu pada lima aspek yakni “Respect” atau perhatian yaitu di mana saja, kapan pun, kepada siapa pun selalu menghormati, jangan pernah meremehkan.
Kemudian, “Empathy” atau bisa menempatkan diri yaitu bagaimana merasakan apa yang dirasakan orang lain. Melayani dengan optimal dan standar, tidak ada perbedaaan atau diskriminasi
“Selanjutnya “Audible” atau mudah dimengerti yaitu semua yang disampaikan gampang dipahami. Sehingga seluruh pesannya dapat diterima oleh penerima pesan.
Baca Juga:FORKOWAS Memanfaatkan Momentum Iduladha Untuk Silaturrahmi dan Berbagi Dengan Sesama Awak MediaShalat Idul Adha Bersama Warga,BUPATI: Ibadah Kurban Merupakan Wasilah untuk Mencapai Ketakwaan Kepada Allah SWT
“Clarity” atau kejelasan pesan yang diutarakan dengan mengutamakan etika komunikasi sehingga mudah dimengerti. Untuk itu agar menggunakan kalimat sederhana.
Terakhir, “Humble” atau rendah hati. Tidak ada yang perlu disombongkan oleh setiap manusia. Semua itu perlu dilengkapi dengan huruf “AC” yakni “Action” atau Tindakan nyata dan cepat serta “Consistency” atau Konsistensi yang dilakukan secara terus-menerus,” papar Dr Aqua Dwipayana.
*Jadilah Spesialis*
Menjawab pertanyaan seorang peserta yang merupakan mahasiswa Umtas Sidik Fathurahman, Dr Aqua Dwipayana menyarankan agar menjadi spesialis. Ahli di bidang tertentu sehingga disebut pakar dan selalu mendapat banyak amanah. Dengan begitu rezekinya terus mengalir.
Dr Aqua Dwipayana berpesan agar para mahasiswa menjadi spesialis, jangan generalis. Sehingga “nilai jualnya” tinggi dan banyak orang yang membutuhkannya. Untuk itu harus militan pada disiplin ilmu yang telah dipilih.
Pria yang memiliki jejaring pertemanan sangat luas itu mencontohkan militansi dirinya saat memilih jurusan dan fakultas. Begitu muncul keinginan untuk kuliah, langsung memutuskan di Ilmu Komunikasi. Bahkan waktu itu tekadnya jika tidak di jurusan itu, tidak akan kuliah.
Saat memutuskan pilihan itu, ada tetangganya di Pematang Siantar, Sumatera Utara yang mencoba menggoyahkannya. Menyarankan agar jangan pilih-pilih jurusan dan fakultas. Apalagi melihat kondisi orang tuanya yang kurang mampu.
Menyikapi itu Dr Aqua Dwipayana sama sekali tidak goyah. Pria yang memiliki jati diri yang kuat tersebut malah semakin mantap pada pilihannya: Ilmu Komunikasi. Sekaligus ingin menunjukkan bahwa pilihannya adalah yang terbaik.