Puskesmas Sukagalih Prioritaskan Geber Lawan Stunting

Kepala Puskesmas Sukagalih, Ida Warlinda S Kep Ners., saat memaparkan kegiatan program Geber Lawan Kemiskinan dan Stunting di Puskesmas Sukagalih kepada Sumeks baru-baru ini.
Kepala Puskesmas Sukagalih, Ida Warlinda S Kep Ners., saat memaparkan kegiatan program Geber Lawan Kemiskinan dan Stunting di Puskesmas Sukagalih kepada Sumeks baru-baru ini.(ISTIMEWA)
0 Komentar

KOTA – Kegiatan Gerakan bersama (Geber) lawan kemiskinan dan penaganan stunting di wilayah Kecamatan Sumedang Selatan, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Sukagalih, dilaksanakan di Kantor Kecamatan Sumedang Selatan. Hal ini disampaikan Kepala Puskesmas Sukagalih Ida Warlinda S Kep Ners kepada Sumeks baru-baru ini.

Dikatakanya, bantuan untuk protein berupa telur hasil swadaya para pegawai Puskesmas sudah disalurkan kepada warga yang tercatat lansia miskin, kemudian kepada ibu hamil (Bumil) dan bayi stunting.

“Bantuan didistribusikan melalui desa dan kelurahan di seluruh wilayah Kecamatan Sumedang Selatan,” katanya.

Baca Juga:PPDB SMPN 1 Sumedang Terima 11 RombelMempertahankan Keawetan Dinamo Mobil Listrik: Tips Service yang Efektif

Ida menjelaskan, Puskesmas Sukagalih mendukung program Geber stunting pada trimester pertama 2023, yang difokuskan kepada ibu hamil (Bumil) dengan Kurang Knergi Kronis (KEK) sebanyak 17 orang. Kemudian trimester kedua di 2023 diberikan kepada 22 orang Bumil KEK.

“Kami juga melakukan pendampingan terhadap Bumil KEK tersebut, dengan pemberian telur yang diberikan secara bertahap kemudian,” ucapnya.

Lebih jauh Ida mengungkapkan, anggaran dana yang diperuntukan untuk pembelian telur bersumber dari dana swadaya karyawan Puskesmas Sukagalih.

“Termasuk untuk kegiatan Meeting Geber lawan kemislinan dan Stunting di kantor Kecamatan, alokasi anggaran dananya sama dari swadaya karyawan Puskesmas Sukagalih. Hal ini karena memang kami tidak ada anggaran untuk kegiatan tersebut,” ucapnya.

Adapun lanjut Ida, untuk pemberian Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan bayi balita stunting, langsung dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, berupa biskuit, yang sudah didistribusikan kepada beberapa Bumil dan bayi-bayi stunting.

Ida berharap, adanya dukungan bantuan anggaran dana yang optimal khususnya untuk masyarakat miskin dan stunting. Sehingga pihak Puskesmas sebagai tenaga kesehatan bisa lebih fokus terhadap penanganan dan pelayanan serta intervensi yang harus dilakukanya di wilayah kerjanya.

“Jadi harapan kami dari Puskesmas sebagai tenaga kesehatan memohon kepada Pemerintahan Pusat, Pemerintah Provinsi dan juga Pemerintahan Kabupaten, untuk memberikan dukungan dari segi anggaran dana. Khususnya untuk pembelian telur dalam menunjang penambahan protein bagi para Bumil KEK dan bayi-bayi stunting dalam jangka panjang,” ujarnya.

Baca Juga:Mobil Listrik Murah di Harga 70 Jutaan Baterai Tahan Lama dan Dengan Desain EleganMobil Listrik Murah di Harga 20 Jutaan Sama Dengan Harga Motor Beat

Karena, lanjut dia, kalau pemberian protein berupa telur hanya diberikan selama 14 hari atau hanya beberapa hari saja, hasilnya tidak akan optimal.(ahm)

0 Komentar