sumedangekspres– Seni tari tradisional di Sumedang, saat ini kesenian tradisional berupaya tetap eksis di Kabupaten Sumedang. Salah satunya seni tari jaipongan.
Seperti yang tampak dari sejumlah penari jaipong yang unjuk gigi dihadapan warga saat tampil di kawasan Alun-alun Sumedang
Beragam keindahan gerakan tari jaipong sukses menghibur warga yang mengisi waktu liburnya pada malam itu. Hal itu tentunya cukup menarik.
Pasalnya terhitung jarang liburan malam minggu diisi dengan hiburan berupa seni tradisional. Terlebih para penampil kesenian khas Jawa Barat ini rata-rata masih remaja bahkan ada yang masih anak-anak.
Baca Juga:Gunung Kareumbi Sumedang, Menguji Adrenali Berpetualang di Rumah Macan KumbangAkses Tol Cisumdawu Masih Gratis Setelah Diresmikan, Inilah Pilihan Tempat Makan Exit GT Paseh
Sementara itu, ratusan warga yang menonton pun bukan hanya dari kalangan orang tua. Bahkan, kalangan milenial cukup antusias menyaksikan penampilan dari para penari jaipongan.
Ketua Forum seni tari jaipongan se-Sumedang Nanu Ruhyana mengatakan seni tari jaipong yang ditampilkan ada yang klasik dan ada yang telah dikreasikan
Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi kepada pihak penyelenggara yang telah mau menampilkan seni tradisional, khususnya tari jaipongan.
Ia menyebut, saat ini ada sekitar 24 sanggar yang terdaftar dalam forum seni tari jaipongan Sumedang. Dari jumlah sanggar itu, minimalnya ada sekitar 60 orang yang berlatih disana.
Minimalnya satu sanggar itu ada 60 orang latihan disana dari mulai anak-anak hingga usia dewasa.
Ia berharap dengan adanya kegiatan acara seperti ini dapat lebih mempopulerkan seni-seni tradisional yang ada di Kabupaten Sumedang.
Sejarah Lahirnya Seni Tari Jaipongan
Dilansir dari situs kemdikbud.go.id, seni tari jaipongan merupakan genre seni tari yang lahir dari kerjasama antara dua orang seniman asal Bandung dan Karawang bernama H. Suwanda dari Karawang dan Gugum Gumbira dari Bandung pada sekitar tahun 1976.
Baca Juga:Berapa Harga Tol Cisumdawu Dari Bandung ke Ujungjaya?Wisata Edukasi di Kebun Binatang dan Taman Burung di Sumedang, Dekat Exit Tol Cisumdawu
Suwanda saat itu dikenal sangat mahir memainkan alat musik berupa gendang dari padepokan Suwanda Grup. Ia saat itu sukses meramu tepak-tepak gendang ketuk tilu, wayang, kendang penca (pendak silat), doger, banjet, dan bahkan tarling.
Semua kesenian itu diramunya hingga kemudian melahirkan seni jaipong. Pada tahun yang sama, Suwanda ditarik ke Bandung oleh Gugum Gumbira untuk bergabung dengan grup kesenian milik Gugum Gumbira yakni grup Jugala.