sumedangekspres – Selama beberapa dekade terakhir, industri hiburan Korea Selatan telah menghasilkan berbagai jenis drama yang menarik perhatian penonton dari berbagai belahan dunia.
Baik dari genre romansa hingga thriller, setiap drama memiliki pesona dan daya tariknya sendiri. Namun, apakah rating tertinggi selalu menjadi penanda kualitas?
Rating adalah salah satu metrik yang digunakan untuk mengukur popularitas suatu drama di antara penonton domestik, namun, kita tidak boleh lupa bahwa citra rating tinggi juga bisa mengandung banyak kendala.
Baca Juga:Wisata Air Terjun Dan Arung Jeram Di Sungai Sumedang.Eksplorasi Hutan Bambu Dan Jalan Setapak Di Alam Terbuka Sumedang.
Terkadang, penekanan pada menciptakan cerita yang akan “menjual” dan mencapai peringkat tinggi dapat mengakibatkan pengorbanan pada substansi dan kualitas alur cerita.
Dalam beberapa kasus, drakor dengan rating tertinggi mungkin cenderung mengandalkan kisah klise yang sudah sering ditemui di genre yang sama, menempatkan unsur-unsur yang dijamin menyentuh emosi penonton, tanpa berusaha untuk membawa nuansa segar atau menghadirkan perspektif baru.
Akibatnya, kesan yang ditinggalkan di benak penonton bisa menjadi terlalu mudah dilupakan setelah serial berakhir.
Sementara itu, ada juga drama Korea dengan rating yang lebih rendah, tetapi memberikan pengalaman menonton yang mendalam dan bermakna.
Beberapa karya yang kurang dikenal ini mungkin lebih berani dalam mengeksplorasi tema-tema sosial atau psikologis yang rumit dan menantang.
Mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan ruang untuk refleksi mendalam tentang aspek-aspek kehidupan yang relevan bagi penonton internasional.
Selain itu, kadang-kadang faktor non-kreatif juga dapat memengaruhi rating suatu drama.
Baca Juga:Gerakan Apra Di Jawa barat, Yang Sebenarnya Di Dalanggi Oleh?Menikmati Keindahan Senja dan Golden Hour di Sumedang!
Promosi yang kurang efektif atau waktu penayangan yang kurang menguntungkan bisa berdampak pada penilaian penonton.
Beberapa drama mungkin kehilangan kesempatan untuk menjangkau khalayak yang lebih luas karena kurangnya promosi yang memadai, bukan karena kualitas ceritanya sendiri.
Hal lain yang patut dipertimbangkan adalah perbedaan preferensi penonton dari berbagai belahan dunia.
Drama Korea yang mendapatkan rating tinggi di Korea Selatan belum tentu mendapatkan sambutan yang sama di negara-negara lain.
Selera penonton internasional bisa berbeda-beda, dan beberapa karya mungkin tidak sepenuhnya mengikuti “rumus sukses” yang lebih disukai oleh penonton lokal.