Ini adalah langkah maju menuju mode yang lebih egaliter, mengaburkan batas-batas gender dalam berpakaian.
Momen mode paling ikonik dari 1970-an juga mengingatkan kita pada kekuatan fashion sebagai bentuk ekspresi diri.
Di tengah pergeseran sosial yang besar pada saat itu, banyak orang menggunakan pakaian untuk menyampaikan pesan politik dan pandangan mereka tentang dunia.
Pakaian menjadi alat untuk berbicara, dan ini berlanjut hingga sekarang.
Baca Juga:Jejak Kreatifitas Lokal: Pelatihan Unik dari UPT BLK SumedangPerkembangan Industri Kopi dan Tahu: Dari Tanah Sumedang ke Seluruh Dunia
Namun, perlu diingat bahwa hak untuk berbicara melalui mode tidak selalu merata bagi semua orang.
Beberapa kelompok mungkin masih merasa ditekan dalam menyuarakan identitas dan pandangan mereka melalui pilihan berpakaian.
Secara keseluruhan, melihat kembali momen mode terhebat tahun 1970 adalah perjalanan yang mengasyikkan antara nostalgia dan pemikiran kritis.
Kita dapat menghargai warisan fashion yang telah menginspirasi generasi berikutnya, sambil tetap mengingatkan diri kita sendiri untuk tidak memandang masa lalu dengan mata yang buta.
Dalam menghargai mode masa lalu, kita juga harus terus berusaha menciptakan mode yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan mencerminkan kesetaraan bagi semua.
Mode bukan hanya tentang gaya, tetapi juga tentang pesan yang ingin kita sampaikan ke dunia.