Begitu juga saat pengujian pada ayam yang dipegang oleh temannya yang juga memegang boneka jenglot, ternyata saat dicoba diturunkan ayamnya tidak dirugikan sama sekali.
Yang membuat penulis merinding adalah, menurut pemiliknya, boneka misterius ini harus selalu diberi darah segar untuk diminum.
Hal inilah yang seringkali membingungkan pemiliknya sendiri. Seperti pengakuannya, Batara Karang, atau jenglot, harus menghirup darah manusia.
Baca Juga:Ilmu Batara Karang Menurut Islam Hancur oleh Syekh Abdul Muhyi Pamijahan, Dakwah Islam Pasca Sunan Gunung Jati!Inilah Sinopsis Upin Ipin Berjudul Keris Siamang Tunggal!
Jadi untuk mengatasinya, dia terkadang memotong pergelangan tangannya sendiri, atau pilihan lain adalah dengan memotong darah ayam. Kemudian, darah disediakan untuk diberikan kepada boneka mistis tersebut.
Penemuan ini, sekitar tahun 1989, berada di daerah selatan Garut, sebelah barat Jawa. Entah masih ada atau tidak, penulis sendiri belum pernah mendengarnya.
Setidaknya dengan tema yang dipilih Kompasiana ini mengingatkan penulis pada pengalaman 30 tahun silam.
(PKL / SILVIA SEPTIANTI)