sumedangekspres – Cerita horor pendaki ini di angkat dari kisah nyata, yang diambil dari Twitter @cerita_setann.
Di mana, ada empat sahabat yang melakukan pendakian di Gunung Salak.
Tujuan mereka mendaki ini untuk melepas penat dari sibuknya pekerjaan mereka, bukan untuk menaklukkan alam.
Baca Juga:Semuanya Serem! Inilah Kumpulan Cerita Horor, Nomor 2 Pernah Viral Karena Ada Buktinya!SEREM! Warga Twitter Ini Masih Dijumpai oleh Sosok Manis di Cerita Horor Terkenal!
Namun salah dua dari mereka melakukan hal yang di larang dalam pendakian. Dan sialnya, satu di antaranya harus kembali dalam keadaan tanpa nyawa. Dan satu lainnya hampir gila.
Halangan dan rintangan harus mereka hadapi ketika pendakian. Pun dengan bertemu dengan sosok-sosok tak kasat mata, tak luput dari pandangannya. Berbagai cara sudah mereka lakukan, namun takdir berkata lain.
Liburan yang harusnya menyenangkan, malah menjadi mencekam dan menyeramkan.
“Begitulah, tanpa banyak kata, saya persembahkan cerita “PULANG DALAM DEKAPAN GUNUNG SALAK”, pengalaman pertama dan terakhir seorang teman, ketika mendaki di Gunung Salak bersama tiga sahabatnya.” tulis akun tersebut.
Tapi untuk sementara nongkrong dulu di Karyakarsa, ya. Yang mau baca duluan juga boleh.
PULANG DALAM DEKAPAN GUNUNG SALAK – PART 1 · Karyakarsa
Malam terlampau pekat untuk dapat melihat. Dingin udara terus menusuk kulit.
Ranting-ranting dan daun-daun di kerimbunan pohon berayun tertiup angin, menimbulkan suara gesekan yang menambah kengerian hutan yang senyap.
Gelap!!! Tak ada sedikit pun cahaya di dekatnya. Belum pernah dia merasa setakut ini. Wanita itu terus saja berusaha mencari cahaya terang yg kadang-kadang dipikir dilihatnya.
Baca Juga:Cerita Horor Kisah Nyata 2022, Nenek Misterius: “Yang betah ya disini”5 Rekomendasi Tulisan Cerita Horor yang Belum Diketahui Banyak Orang!
Tetapi saat ia mendekat, cahaya itu semakin pudar. Di tengah kegelapan, ilusi adalah musuh terbesarnya.
Tolong!!! Siapa pun di sana!!! Tolong saya!!!
Mengapa tidak ada suara yang keluar???
Sekuat tenaga dia berteriak tapi tidak ada satu kata pun yang meluncur dari mulutnya, seolah dia adalah seorang bisu yang berusaha bicara lantang.
Semakin dia berteriak, semakin tenggorokannya terasa tercekik. Terimpit dalam gelap.
Terdengar desau angin. Dia menengok ke belakang.
Tidak ada siapa pun di sana. Hanya ada suara yang terus-terusan mengejarnya. Suara aneh yang tidak mungkin berasal dari makhluk biasa.