sumedangekspres – Seni tatah sungging adalah seni tato dengan teknik manual, bukan menggunakan mesin modern seperti yang umum dilakukan saat ini. Tato ini dibuat dengan cara mengukir
atau menorehkan suatu desain pada kulit dengan pisau tajam atau alat sederhana lainnya.
Pola-pola yang digunakan seringkali memiliki makna filosofis atau simbolik, seringkali dikaitkan dengan kepercayaan budaya spiritual masyarakat setempat.
Baca Juga:Keberdayaan dan Kebudayaan Masyarakat Pedalaman SumedangMenikmati Potensi dan Pengembangan Pesona Pariwisata Sumedang
Proses pembuatan tatah sungging membutuhkan keahlian dan ketelitian yang tinggi dari seniman tato.
Mereka harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang desain dan arti dari setiap pola,
serta keterampilan memahat permukaan kulit secara akurat. Menggunakan warna-warna alami juga dapat menambah keindahan dan daya tarik tatah sungging.
Selain sebagai bentuk seni, tatah sungging juga memiliki nilai simbolis dan spiritual bagi masyarakat di sini.
Tato ini sering dianggap sebagai bentuk perlindungan atau simbol keberanian. Di beberapa daerah, tato ini juga mencerminkan status sosial atau mewakili peristiwa penting dalam hidup.
Sayangnya, seni ini bertatah kini semakin langka dan terancam punah akibat perubahan budaya dan gaya hidup modern.
Namun, upaya pelestarian warisan budaya ini terus dilakukan oleh sejumlah pelaku, seperti kelompok seniman, budayawan, dan pemerintah daerah.
Baca Juga:Musik Lokal Sumedang: Kekayaan Budaya Dalam Harmoni Tradisi dan InovasiPotret Kehidupan Masyarakat: Tradisi Nelayan di Pesisir Pantai Sumedang
Dengan keindahan dan makna filosofisnya, seni tatah sungging tetap menjadi bagian berharga dari warisan budaya Indonesia.
Upaya untuk memajukan dan melestarikan kesenian ini sangat penting agar generasi mendatang tetap dapat mengenal dan menghargai keunikan dan keindahan seni tatah sungging.
Seni sulam merupakan salah satu bentuk seni kerajinan yang sudah ada sejak zaman dahulu dan terus berkembang hingga saat ini.
Seni ini melibatkan penggunaan benang atau kepang untuk memperindah atau memperindah kain dengan berbagai desain dan pola yang indah.
Sebagai bentuk seni tradisional, sulaman memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi di berbagai belahan dunia.
Negara dan daerah yang berbeda memiliki gaya bordir yang berbeda dan unik yang mencerminkan keragaman budaya dan tradisi masyarakat setempat.