Namun peninggalan sejarah Sumedang tidak berhenti di Gedung Juang 45 saja.
Jalanan berbatu, arsitektur rumah tua dan banyak bangunan peninggalan kolonial menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Kita bisa menjelajahi kota ini dengan berjalan kaki, menyerap semua celah dan celah rahasia di masa lalu.
Bangunan tua yang masih berdiri menjadi saksi bisu zaman dan mengingatkan kita akan jasa leluhur kita dalam membangun dan mempertahankan identitas budaya.
Baca Juga:Petualangan Seru di Destinasi Wisata Air Panas SumedangKeagungan Spiritual Wisata Ziarah Menelusuri Warisan Religius di Sumedang
Gereja Santo Aloysius merupakan salah satu contoh peninggalan kolonial yang menarik di kota Sumedang.
Gereja yang elegan ini merupakan perpaduan yang indah antara arsitektur Eropa dan sentuhan lokal.
Bangunan ini tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga simbol kebhinekaan dan toleransi yang berakar pada budaya Sumedang.
Melihat Gereja St Aloysius mengingatkan kita bahwa sejarah tidak selalu hitam putih, tetapi penuh warna dan nuansa untuk dinikmati.
Tur sejarah dan warisan kolonial Sumedang juga merupakan kesempatan untuk merenungkan evolusi peradaban.