sumedangekspres – Sebuah pase kebudayaan yang sangat murni terpancar di Saung Budaya Sumedang (Sabusu) Jl. Ir. Soekarno.35, Jl. Ir. Soekarno Jl. Raya Jatinangor No.35, Sayang, Kec. Jatinangor.
Di Lokasi ini gemerlap dunia musik dan keindahan dari seni tari tak hanya dirasakan oleh kalangan orang dewasa, Tapi juga oleh para bintang penerus bangsa.
Beberapa anak belajar lebih dari sekedar melodi dan gerakan dari Saung Sabusu.
Baca Juga:Seni dan Nada di Saung Budaya Sumedang: Menyulam Makna Lewat Tarian dan MusikSaung Budaya Sumedang (Sabusu): Ruang Sejuk Berkumpul, Lagu dan Seni Menyatu
Mereka menjalani petualangan mencari identitas dari suatu budaya, Tempat dimana irama tumbuh seiring di wajah mereka.
Kursus musik dan seni tari di Sabusu tidak hanya melatih mereka menjadi pemain atau penari yang piawai, tapi juga menjadikan mereka menjadi guru budaya yang handal.
Berkumpul di balai berdinding bambu, anak-anak ditempa menjadi musisi berbakat.
Nada-nada riang mengalun dari biola, piano, dan gitar, menciptakan harmoni yang menyejukkan.
Pelajaran musik di sini tak hanya tentang teknik, tapi juga membangun penghayatan estetika.
Saung Budaya Sumedang mengajarkan bahwa setiap catatan adalah cerita yang ingin diceritakan, dan setiap alat musik adalah pena untuk menuangkan perasaan.
Tidak kalah menarik, panggung juga disulap menjadi arena di mana langkah-langkah indah seni tari dipraktikkan.
Di tengah hamparan sawah dan alam pedesaan, anak-anak belajar menggali kekayaan gerakan tradisional.
Baca Juga:Wisata Negeri Sayur Sukomakmur yang TersembunyiSiapa Suami Ning Umi Laila? Ternyata Ning Umi Laila Belum Menikah
Mereka bukan hanya menari, tetapi juga berbicara dengan tubuh. Dalam setiap goyangan, terkandung sejarah panjang nenek moyang yang tak terputuskan.
Namun, di balik melodinya yang memikat dan gerakannya yang memesona, Sabusu bukanlah sekadar sekolah seni biasa.
Ini adalah tempat di mana rasa persaudaraan tumbuh, di mana sinergi seni mengajarkan tentang kerjasama.
Anak-anak belajar tentang kepercayaan pada rekan satu panggung, bagaimana mendukung satu sama lain untuk tampil sempurna, sebagaimana mereka belajar menjalin harmoni dalam ansambel musik.
Tak hanya sekadar mengasah kemampuan individu, Sabusu membuka mata anak-anak terhadap keanekaragaman budaya.
Melalui musik dan tari, mereka mengerti bahwa Indonesia adalah simfoni berbagai etnis dan tradisi.
Mereka belajar menghormati perbedaan, karena dalam harmoni itulah keindahan sejati terpancar.