Taman itu akan menjadi panggung peradaban, di mana masa lalu dan masa kini berkolaborasi dalam harmoni.
Menjelajahi taman itu, bukan sekadar berjalan di atas tanah yang ditutupi rerumputan hijau.
Namun, melangkah dalam kisah yang terukir dalam batu dan dinding.
Ada detik-detik sejarah yang masih bergema, mengajak setiap pengunjung untuk berpikir, merenung, dan menyatu dalam cerita yang sama.
Baca Juga:Jejak Sejarah: Wisata Sejarah Museum SumedangWah Baru Tahu Ternyata Anggur Brazil Banyak Vitaminya
Tak hanya sebuah tempat pelarian dari hiruk-pikuk dunia, taman arloji ini akan menjadi panggung di mana anak-anak masa depan bisa menari bersama kenangan lalu.
Menara Arloji bukan sekadar tumpuan waktu, namun penanda abadi dalam karunia sejarah.
Sebuah surat cinta untuk Sumedang, di mana jejak zaman dijaga agar tak luntur, dan makna sejarah tetap bergema.