sumedangeskpres – Dalam cerita kerajaan dan kemegahan masa lalu, terdapat gemerlap permata yang berbicara tentang kemegahan suatu zaman. Salah satunya adalah Mahkota Binokasih,
sebuah situs bersejarah yang masih memancarkan pesona di tengah gemerlapnya waktu.
Mahkota ini merupakan simbol kebesaran dan warisan budaya kerajaan Sumedang Larang.
Baca Juga:Megahnya Gedung Negara Peninggalan Sejarah Kuno di Kota SumedangKereta Naga Paksi Mengungkap Kejayaan Peninggalan Sejarah Kuno di Museum Sumedang
Mahkota Binokasih memiliki makna yang dalam dan penting dalam konteks cerita. “Binokasih” berasal dari bahasa Sunda yang dapat diterjemahkan sebagai “cinta sejati”.
Mahkota ini melambangkan hubungan erat antara raja dan rakyatnya, serta komitmen untuk melindungi dan mengembangkan masyarakat.
Dalam budaya Sunda, mahkota merupakan lambang kekuasaan dan wibawa yang besar, dan mahkota Binokasih dengan payetnya mempertahankan hak prerogatif kerajaan Sumedang Larang.
Karangan bunga ini dibuat dengan detail yang sangat teliti dan seni yang luar biasa.
Dekorasi yang semarak melambangkan status kerajaan, kepemimpinan yang benar, dan kesejahteraan rakyat.
Mahkota Binokasih merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Sumedang Larang yang kini tersimpan di Museum Geusan Ulun.
Ternyata mahkota yang terbuat dari emas seberat 8 kg ini awalnya dibuat dan dikenakan oleh raja-raja Kerajaan Galuh yang sekarang dikenal dengan Kerajaan Ciamis.
Baca Juga:Cadas Pangeran Jejak Peninggalan Sejarah Kuno di SumedangXiaomi Mi Pad 5 dengan Prossesor Qualcomm Snapdragon Terbaru yang Menawarkan Performa Tangguh
Setelah 445 tahun berlalu, mahkota Binokasih dikembalikan ke Tatar Galuh Kabupaten Ciamis. Meskipun untuk sementara dikemas sebagai kirab.
Tapi itu membuktikan bahwa Mahkota Binokasih berasal dari Ciamis. Itu adalah momen bersejarah.
Mahkota Binokasih bukan hanya barang mewah tetapi juga simbol filosofi dan visi kerajaan untuk meningkatkan hubungan yang harmonis dengan masyarakat.
Sebagai bagian dari warisan budaya, Mahkota Binokasih telah dilindungi dan dilestarikan dengan sangat hormat oleh masyarakat dan pemerintah setempat.
Kehadirannya masih menarik banyak pengunjung, peneliti, dan penggemar sejarah untuk merenungkan dan lebih memahami masa lalunya yang kaya.
Mahkota ini merupakan jendela kehidupan dan nilai-nilai yang membentuk kerajaan saat itu.
Kisah Mahkota Binokasih mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan warisan sejarah kita untuk menghormati dan memahami akar budaya kita.
Meski zaman berganti, mahkota Binokasih tetap bersinar mengingatkan kita akan kesuksesan masa lalu dan nilai-nilai yang harus diwariskan kepada generasi mendatang.