sumedangekspres-RANCAKALONG – Menghadapi musim kemarau panjang, peternak gunakan sistem Close House untuk peternakan ayam miliknya. Salah satunya Andrian, peternak ayam di Dusun Cibungur, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang.
Andrian mengaku semenjak mengunakan Close House, kondisi ayam pun jarang ada yang terkena penyakit. Karena tujuan strategi baru ini dilakukan untuk menjamin kondisi ternak, secara biologis lebih stabil.
Lebih jauh Andria mengungkapkan keunggulan menggunakan sistem Close House untuk peternakan ayam.
Baca Juga:Makam Bungur Sepi PengunjungOptimalisasi Perdagangan, Timbangan Ditera Ulang
“Selain untuk menghilangkan bau yang menganggu lingkungan sekitar, kelebihan lainnya adalah karena suhu dapat dikontrol, tingkat kematian terhadap ayam pun menurun,” tuturnya.
Andrian mengatakan, hingga saat ini dia sudah menerapkan sistem Close House untuk lima kandang peternakan yang dikelolanya. Hal tersebut cukup membantunya terutama dikala cuaca ekstrem.
“Saya sudah menerapkan sistem Close House di semua kandang yg saya kelola. Alhamdulillah sangat membantu terutama dimusim dingin maupun musim kemarau,” terangnya.
Dalam satu kandang Close House tersebut berisi kurang lebih 3500 ekor ayam. Dengan masa panen diperkiraan 30 hari. Sementra dirinya memiliki dua pegawai di masing-masing kandang.
Lebih lanjut, Andrian menjelaskan kekurangan menggunakan sistem Close House adalah harus menjamin listrik, agar tetap menyala. Karena faktor tersebut diperlukan genset untuk jaga-jaga listrik mati.
“Kekurangannya mungkin kalau mati listrik, karena panel yang digunakan harus menyala. Jadi harus ada antisipasi apabila terjadi pemadaman listrik, genset harus siap untuk menjadi cadangan listrik,” terangnya.(cr1)