sumedangekspres – Berikut Dampak Buruk Kebanyakan Makan Daging Sapi, Bisa Memperparah Suatu Penyakit?
Menurut Dana Penelitian Kanker Dunia, penting untuk mempertimbangkan membatasi konsumsi daging sapi agar tetap sehat.
Mereka merekomendasikan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 3 porsi daging sapi per minggu.
Baca Juga:Manfaat Mengonsumsi Daging Sapi Yang Dibumbu Dengan Bumbu Rendang Khas PadangTips & Trick Agar Daging Sapi Tidak Cepat Bau, Hanya Dengan 1 Cara Semua Masalah Selesai
Tujuan utama dari panduan ini adalah untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan yang mungkin timbul akibat terlalu banyak mengonsumsi daging.
Dalam konteks ini, tiga porsi daging sapi setara dengan sekitar 500 gram daging merah matang per minggu, atau sekitar 50 hingga 70 gram per hari.
Menerapkan batasan ini dapat membantu Anda mengontrol jumlah lemak dan zat lain yang terkait dengan makan daging merah.
Selain memperhatikan jumlah yang dikonsumsi, pemilihan jenis daging yang tepat juga penting.
Sebaiknya Sahabat Sehat memilih daging sapi rendah lemak sesuai takaran yang dianjurkan.
Daging rendah lemak tidak hanya membantu mengurangi jumlah lemak jenuh yang menyehatkan jantung dan merusak berat badan, namun juga membantu menjaga keseimbangan nutrisi yang baik.
Daging memang kaya akan protein dan lemak, namun sama sekali tidak mengandung serat.
Baca Juga:Ternyata Begini Caranya Biaar Daging Rendang Empuk Dan Tidak Alot Saat DisajikanBikin Makanan Ini Untuk Keluarga Dirumah Dijamin Makin Disayang Suami & Anak
Padahal, serat merupakan zat penting yang menyerap air dan mengentalkan tinja sehingga mudah dikeluarkan.
Oleh karena itu, artikel dari Neurogastroenterology and Motility menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak lemak jenuh dari daging dapat meningkatkan risiko sembelit.
Memang lemak jenuh ini mengaktifkan rem alami usus kecil sehingga pergerakan tinja bisa melambat.
Tahukah Anda, kebanyakan orang yang mengonsumsi daging sapi justru dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
Hal ini karena sebagian besar pengolahan daging sapi dapat menghasilkan senyawa karsinogenik, seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan amina heterosiklik (HCA).
Senyawa ini akan muncul pada saat pembakaran zat organik pada daging pada suhu tinggi.
Selain itu, daging merah dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh baik pada wanita maupun pria.