sumedangekspres – “Marry My Husband” membawa kita ke dalam aliran perasaan yang memukau, memadukan antara romantika yang menyejukkan dan tragedi yang mengiris hati.
LICO dan Sungsojak merajut kisah dengan penuh kejutan yang membuat kita terhanyut dalam lika-liku emosi.
Di tengah bencana kesehatan, Kang Ji-Won merasakan getirnya pengkhianatan yang tak terduga.
Baca Juga:Melangkah Ulang ke Pelukan Takdir: Manhwa Marry My Husband, Kisah Penuh Romansa yang Menggetarkan Hati ☆彡Wisata Sumedang Kampung Karuhun Tidak Hanya Ada Glamping Tapi Sekarang Menjadi Inspirasi Tempat Prewedding dan Wedding Party
Kepercayaan pada suami dan sahabatnya, Park Min-Hwan dan Jung Soo-Min, dihancurkan oleh kesetiaan yang terpecah.
Sungguh, Ji-Won menjadi ‘salting’, bukan hanya dalam arti salah tingkah, tapi juga dalam merasakan pahitnya tradisi mengkhianati kepercayaan.
Namun, dalam cobaan itulah hadir keajaiban. Kang Ji-Won dibawa kembali sepuluh tahun ke masa lalu.
Kesempatan kedua ini memberinya kemampuan untuk membentuk masa depan ulang, mencegah luka yang mendalam.
Kisah ini menandai titik balik, di mana Ji-Won menolak menjadi korban nasib, mengambil kendali atas takdirnya.
Kesendirian Ji-Won menjadi landasan kekuatannya. Di tengah kekosongan dan luka, tekadnya membentuk rencana balas dendam.
Ini bukan sekadar perburuan keadilan, tetapi juga upaya merajut kembali potongan-potongan hatinya yang remuk.
Baca Juga:Masyarakat Heran Kenapa Wisata Sumedang Cipadayungan Kini Menjadi Tempat Inspirasi Wedding PartyWisata Sumedang Kampung Karuhun: Menyelami Pesona yang Diabadikan oleh Para Influencer
Di sinilah muncul Yoo Ji-Hyuk, sang manajer yang diam-diam mencintai Ji-Won.
Keberanian Ji-Hyuk dalam mengejar perasaannya menyiratkan harapan dan kehangatan, menciptakan dimensi baru dalam cerita ini.
Kisah ini mengangkat pertanyaan yang merentang. Akankah balas dendam membawa penyembuhan yang diidamkan oleh Ji-Won?
Bagaimana ia akan menghadapi konfrontasi dengan Min-Hwan dan Soo-Min, orang-orang yang telah merobek kepercayaannya?
Dan, dalam keruwetan perasaan ini, akankah cinta sejati Ji-Won menemukannya dalam sosok Ji-Hyuk?
“Marry My Husband” mengajarkan kita tentang kesempatan kedua.
Dalam sepuluh tahun yang dilewati ulang, Ji-Won menemukan keberanian untuk menghadapi masa lalu yang pahit, meretas jalan menuju masa depan yang penuh harapan.
Ini tentang memahami bahwa, meski tak bisa mengubah luka, kita bisa merubah cara kita meresponsnya.
Bahasa narasi yang halus mengajak kita berjalan melalui emosi karakter-karakter ini. Setiap perkembangan, setiap patah hati, terasa nyata dan menghanyutkan.
LICO dan Sungsojak tidak hanya menulis komik, tetapi sebuah simfoni emosi yang menggugah.