Diolah setengah kering di pabrik hingga kadar air berkurang 60 persen. Kalau musim kemarau ini lebih cepat prosesnya,” ujarnya.
Dijelaskannya, teh yang ditanam di kebunnya itu berjenis klon TRI. Petani pemetik teh ada 30 orang.
“Dengan mengikuti Program Petani Milenial ini, mulai ada permintaan teh putih yang nilai ekonomisnya sangat tinggi,” ucap Ichwan.
Baca Juga:Impresif! Aset Kelolaan Bank Kustodian BRI Tembus Rp1.000 TriliunUMKM Pulih, Kualitas Kredit BRI Semakin Sehat
Karenanya, Ichwan pun mulai memproduksi teh putih dan sudah berjalan setahun terakhir.
“Dari satu pohon itu paling hanya ada beberapa helai saja teh putih, yang daunnya masih kuncup.
Dipetiknya pun tak bisa sembarang waktu. Ada jam khususnya,” kata Ichwan.
Ke depan, Ichwan berencana membuka koperasi. Niat baik ini pun tercetus dari sesama petani milenial lainnya yang telah sukses membentuk koperasi.
“Alhamdulillah, dengan mengikuti Program Petani Milenial banyak manfaat yang bahkan bisa langsung saya terapkan.
Mudah-mudahan program ini bisa terus berlanjut,” ujarnya.(*)