“Banyak ilmu yang saya dapatkan setelah menjadi Petani Milenial. Apalagi ketika kemarin menjadi peserta inaugurasi itu,
suatu perasaan bangga. Ternyata saya yang berasal dari desa, bisa ikutin Inaugurasi Petani Milenial di tingkat Provinsi Jawa Barat
dan saya senang sekali ketemu langsung dengan Gubernur kita yang tentunya sangat tampan,” ungkapnya.
Baca Juga:Wulan Astuti Senang Bisa Kolaborasi dengan Petani Milenial se-Jawa BaratTranformasi BRI Berbuah Sukses, ICAII 2023 Anugerahkan Special Award “Bank dengan Transformasi Digital Kategori Sustainability”
Sementara itu, Kepala Desa Ponggang, Asep Suryana membenarkan memperkenalkan pertama dengan perkembangan teknologi.
Kebetulan juga punya teman-teman dari kabupaten yang ada di Dinas Pertanian, yang memberikan informasi kepada tentang program Petani Milenial.
“Saya mengirim link kepada semua perangkat desa dan disebarkan lagi kepada masyarakat,” katanya.
Hingga saat ini, Asep mengaku sudah ada 15 orang warganya yang bergabung dalam program Petani Milenial dari Provinsi Jawa Barat.
Tentunya dari berbagai binaan dinas provinsi. Antara lain, Dinas Holtikultura, Dinas Perkebunan, termasuk UMKM.
Salah satunya Utari yang juga ketua RT Kampung Cibeureum yang menjadi Petani Milenial.
“Kami berharap, para Petani Milenial ini bisa membantu mengembangkan potensi pertanian dan perkebunan di Desa Ponggang,
Baca Juga:Coca-Cola Europacific Partners Indonesia Ingatkan Pentingnya Pilah Sampah Melalui Aksi Bersih-Bersih Serentak di 10 KotaBeri Makna Indonesia! BRI Berhasil Antar UMKM Temukan Ketangguhan Baru
dengan berbagai program binaan yang sangat bagus, serta ditunjang dengan inovasi teknologinya,” katanya.
Mengenai program Petani Milenial, Asep berharap bisa dikembangkan lagi di tingkat nasional, dengan catatan Provinsi Jawa Barat menjadi pusatnya.
“Provinsi Jawa Barat harus menjadi mercusuar untuk mempertahankan ketahanan pangan dan regenerasi petani di Indonesia melalui program Petani Milenial,” tandasnya.(*)