sumedangekspres– Fakta Uang Koin 1 Rupiah, uang koin 1 rupiah saat itu sangat berharga dan bisa dibelikan apa saja.
Koin Rupiah Indonesia pertama kali diedarkan pada tahun 1951 dan 1952, yang dicetak oleh Royal Dutch Mint di Utrecht dengan nominal 5 Sen, 10 Sen,[2] dan 25 Sen berbahan Aluminium.
Meskipun mata uang rupiah sudah dicetak oleh pemerintah Republik Indonesia namun bentuknya adalah kertas, uang logam yang beredar masih menggunakan satuan Sen hingga tahun 1962 dan mata uang rupiah baru muncul di uang logam pada tahun 1963 dengan nominal 2½ Rupiah.
Baca Juga:Cara menyembuhkan perlahan benjolan pada leherUang Koin Kuno Belanda Termahal
Pada tahun 1965 negara Indonesia dilanda inflasi besar-besaran dan indeks harga 363 kali lebih tinggi dari tahun 1958, berakibat nominal baru rupiah lebih tinggi ditambahkan dalam bentuk uang kertas.
Setelah inflasi terkendali, tahun 1970 Bank Indonesia mulai memperkenalkan lagi koin rupiah, mulai dari nominal Rp. 1 berbahan kuningan dan aluminium, Rp. 2 dan Rp. 5 berbahan aluminium.
Apa itu Uang Logam?
Uang logam adalah alat pembayaran yang memiliki nominal lebih kecil daripada uang kertas.
Nominal uang logam biasanya dimulai dari Rp100, Rp200, Rp500, hingga Rp1000. Bahan dasar uang logam adalah alumunium, kuningan atau nikel.
Nah, ketiga bahan tersebut memiliki karakteristik tersendiri, misalnya uang logam berbahan dasar aluminium berbobot lebih ringan daripada nikel dan kuningan.
Untuk ciri-ciri uang logam aluminium lainnya adalah mempunyai kilapan metalik dalam hal tampilan.
Di Indonesia, uang logam dengan bahan dasar aluminium dicetak pertama kali pada tahun 1952.
Baca Juga:Cara Mudah Jual Uang Koin Kuno: Harga Bikin Terkejut!Sosok Kolektor Uang Kuno di Bandung: Berani Beli Uang Kuno Tarif Bikin Geleng-Geleng Kepala
Beda halnya dengan uang logam nikel yang berwarna silver metalik dan memiliki bobot lebih berat serta padat daripada aluminium.
Cetakan pertama jenis nikel pada uang logam adalah nominal Rp50 sen, sedangkan untuk saat ini dapat dijumpai di Rp1000 tahun 2010.
Selanjutnya, yaitu uang logam berbahan dasar kuningan dengan tampilan keemasan.
Persamaan bahan dasar nikel dan kuningan pada uang logam adalah bobot yang hampir setara beratnya.
Rp10 sen pada tahun 1974 merupakan cetakan pertama kali uang logam kuningan, sedangkan masa kini dapat dijumpai di pecahan Rp500 tahun 2003.
Selain itu, uang logam di Indonesia juga pernah dibuat dengan campuran dua bahan sekaligus, yaitu kuningan dan nikel