“Selama ini keberadaan Bank Indonesia sangat strategis. Menyangkut masa depan bangsa dan negara. Terkait itu informasinya banyak yang menarik,” ujar Dr Aqua Dwipayana yang saat jadi wartawan sering meliput di Bank Indonesia.
Informasi menarik itu, lanjut motivator kawakan ini, tidak hanya tentang Bank Indonesia tetapi juga semua mitranya termasuk perbankan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaannya. Sehingga jika menjalin hubungan baik dengan bank sentral itu bisa mendapatkan banyak narasumber.
Dr Aqua menyarankan agar para wartawan selalu membina hubungan baik dengan Bank Indonesia. Konsisten merawatnya dengan mengedepankan saling menghargai dan menghormati.
Baca Juga:Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Kembali Sharing Komunikasi dan Motivasi di Lingkungan Perbankan, Terbaru Berbicara di Gedung Halo BCA SemarangMenyamakan Gelombang Forkopimda dengan Forkopimcam, Pj Bupati: Kalau Gelombang Sama, Apapun Programnya akan Akseleratif dan Sukses
“Tentunya harus selalu menjaga hubungan baik dengan menghormati profesi masing-masing. Hal itu sangat penting untuk kesinambungan berkomunikasi guna mendukung tugas-tugas yang dilaksanakan,” tutur Dr Aqua Dwipayana.
Penulis banyak buku “super best seller” itu menyarankan agar wartawan berusaha menjalin hubungan yang lebih personal dengan para pejabat Bank Indonesia termasuk yang bertugas di Humas. Dengan begitu komunikasinya tidak formal dan setiap saat dapat saling berkomunikasi.
Pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 23 Januari 1970 ini mencontohkan dirinya saat jadi wartawan di banyak media besar. Hubungannya dengan para narasumber termasuk pejabat Bank Indonesia akrab sekali.
“Komunikasinya terjalin terus sampai sekarang. Sebagian besar mereka sudah pensiun. Meski begitu hubungan kami tetap akrab,” pungkas Dr Aqua Dwipayana.
Babak Baru Bank Indonesia
Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai tujuan untuk mencapai stabilitas nilai rupiah, memelihara stabilitas Sistem Pembayaran, dan turut menjaga Stabilitas Sistem Keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia bertugas mengelola tiga bidang yaitu Moneter, Sistem Pembayaran, dan Stabilitas Sistem Keuangan. Ketiga bidang tugas tersebut perlu diintegrasi agar tujuan tunggal dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu Undang-Undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.