sumedangekspres– Santri bisa menjadi agen pembaruan pembangunan di daerahnya masing-masing, dalam melawan kemiskinan dan stunting. Hal itu diungkapkan Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman usai memimpin Upacara Hari Santri Nasional Tahun 2023 di lapang upacara Pusat Pemerintahan Sumedang, Senin (23/10).
“Paling tidak, bagai mana para santri bisa mengembangkan kemandirian pesantren, kemudian menularkannya kepada masyarakat sekitar,” tuturnya.
Disebutkan, kemandirian dan produktifitas santri merupakan salah satu kunci dalam upaya melawan kemiskinan.
Baca Juga:Rawan Banjir, Pembanguan Masjid DihentikanPemuda Dihakimi Masa Usai Tertangkap Basah Menjambret
“Kita tahu, pada santri sangat kreatif dan inovatif, apalagi didasari dengan semangat jihad, saya kira melawan kemiskinan di Sumedang bisa akseleratif,” ungkapnya.
Begitu juga dengan urusan stunting, Herman menyimpan banyak harapan kepada kaum santri, untuk ikut andil dalam penanganan stunting.
“Fokus kita adalah zero new stunting dan kami harapkan, para santri juga ikut berkontribusi dalam melakukan sosialisasi dan edukasi,” ucapnya.
Bahkan para santri putri juga bisa mengedukasi para remaja putri serta ibu hamil. Sebagai mana diketahui, kata Herman, bahwa Stunting itu diawali pada 100 hari pertama kehidupan dan semua itu ada di tengah-tengah masyarakat, sedangkan santri merupakan bagian dari masyarakat.
“Kalau santrinya bergerak jadi agen pembaruan pembangunan, saya kira ini sangat luar biasa,” sebutnya.
Semua itu, kata Herman merupakan dari makna jihad dalam prespektif pembangunan, bagai mana kalangan santri bisa berkolaborasi dengan pemerintah, dalam melawan kemiskinan dan stunting.
“Tema nasional yang kami sinergikan dengan tema lokal, yakni jihad santri jaya kan negeri lawan kemiskinan dan stunting,” pungkasnya. (nur)