Kecamatan Sumedang Utara Siap Bangun Desa

Caption : Kasi Pemdes Kecamatan Sumedang, Endang Rohman, Sip, saat menyampaikan tujuh isu prioritas DD tahun 2024 pada kegiatan monitoring Musrenbangdes di Desa Kebonjati, baru-baru ini.
Caption : Kasi Pemdes Kecamatan Sumedang, Endang Rohman, Sip, saat menyampaikan tujuh isu prioritas DD tahun 2024 pada kegiatan monitoring Musrenbangdes di Desa Kebonjati, baru-baru ini.
0 Komentar

sumedangekspres– Kegiatan monitoring Musyawarah Rencana Pembanganan Desa (Musrenbangdes) tahun 2023 dalam penetapan Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Desa Tahun 2024, yang dilaksanakan secara terjadwal di tiap desa mulai tanggal 17 sampai dengan 19 Oktober 2023. Hal ini disampaikan Camat Sumedang Utara, Drs Maman Wasman melalui Kasi Pemdes Kecamatan Sumedang Utara Endang Rohman Sip., kepada Sumeks baru-baru ini.

Endang mengatakan, monitoring ke tiap desa ini dilaksanakan oleh para Kepala Seksi (Kasi) dan Staf di kecamatan dengan penanggung jawab Sekretaris Kecamatan.

“Setiap tim monitoring sudah dibekali dengan tujuh isu prioritas Dana Desa (DD) untuk tahun 2024 dari Kementrian Desa (Kemendes),” ucapnya.

Baca Juga:Kamis Satpol PP Tertibkan APS2030 Ratusan Juta Orang Mengalami Kekurangan Gizi

Menurutnya tujuh isu prioritas DD tahun 2024 sesuai dengan Beyond Sumedang Simpati, yang didengungkan oleh PJ Bupati Sumedang, seperti pengentesan kemiskinan ekstrim, intervensi percepatan eliminasi TBC, ketahanan pangan nabati dan hewani, pencegahan narkoba, penurunan stunting, dana operasional pemerintah desa dan optimalisasi pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (Jamkesnas), yang harus masuk ke  RKP Desa tahun 2024.

“Sehingga informasi tujuh isu prioritas dari Kemendes tersebut bisa dipahami ditiap desa di wilayah Kecamatan Sumedang Utara ke desa. Untuk pelaksanaan  monitoring ke tiap desa semua kasi di kecamatan dilibatkan dan semuanya sudah dibekali dengan tujuh isu tersebut,” jelasnya,

Ia berharap, karena tujuh isu prioritas DD tahun 2024 sama dengan program prioritas di kabupaten. Dimana pemerintah kabupaten bekerjasama dengan perguruan tinggi menggulirkan program bergotong-royong membangun desa dengan tiga program, yaitu satu program penurunan stunting melalui indikatornya new zero stanting harus mencapai 100 persen.

“Kedua program pengentasan kemiskinan indikatornya literasi kepada warga yang masuk kategori miskin ekstrim. Ada dua ada dua kriteria, yaitu lansia usia 70 ke atas dan yang kedua warga yang penghasilan di bawah Rp 11.000 perhari. Ketiga program One Piece One product yaitu minimal di desa itu bisa memiliki satu produk yang kedepannya bisa mempengaruhi yang lainnya,” ujarnya.

Sehingga, lanjut dia, kesejahteraan masyarakat bisa terpenuhi.

“Desa maju Indonesia maju segera tercapai,” pungkasnya. (ahm)

 

0 Komentar