Prabu Airlangga setuju dengan usulan Mpu Bharada dan mempercayakan masalah ini sepenuhnya kepadanya.
Mpu Bharada kemudian menggunakan kekuatan kendi sakti untuk mengambil tujuh sumber mata air dan memasukkannya ke dalam kendi tersebut.
Kemudian, ia terbang mencari lokasi yang tepat untuk menumpahkan air dari kendi tersebut.
Baca Juga:Baca Taming the Corrupted Sub Indonesia Disini! Chapter 13 Udah Rilis, Bikin Greget!Baca Komik Taming the Corrupted Bahasa Indonesia Chapter 12 Disini!
Ketika air tumpah, secara ajaib air tersebut berubah menjadi aliran sungai yang deras dan membentuk Sungai Brantas.
Dengan adanya Sungai Brantas, wilayah Kerajaan Medang terbagi menjadi dua.
Prabu Airlangga menyebut kerajaan di sebelah timur sungai sebagai Kerajaan Jenggala dan yang di sebelah barat sebagai Kerajaan Pandjalu.
Setelah itu, ia menyerahkan tahta kepada kedua putranya, Raden Jayengrana dan Raden Jayawarsa.
Kedua putra Prabu Airlangga kemudian mengganti nama Kerajaan Pandjalu menjadi Kadiri.
Seiring berjalannya waktu, nama Kadiri pun berubah menjadi Kediri, dan inilah awal mula dari Kota Kediri yang kita kenal saat ini.
Dengan cara yang bijaksana, Prabu Airlangga berhasil membagi wilayah kerajaannya dengan damai, mencegah konflik dan perpecahan di antara putranya, serta memberikan asal usul bagi Kerajaan Kediri.
Cerita ini menggambarkan kebijaksanaan dan keadilan dalam menjalani tugas seorang pemimpin yang bertanggung jawab.
Itulah asal usul kota kediri.