Meskipun banyak orang mendukung pendekatan dakwah Habib Jafar, beberapa kritikus mengatakan ia telah menjadi terlalu “arus utama” dan terlalu fokus pada popularitas media sosialnya. Mereka berpendapat bahwa dakwah harus lebih berkualitas dan mendalam, serta pendekatan Habib Jafar dapat mengaburkan pesan-pesan keagamaan yang sebenarnya.
Beberapa kritikus juga berpendapat bahwa penggunaan gaya bahasa gaul dan trendi dapat menurunkan kualitas pengajaran atau bahkan membuat konten menjadi kurang mendalam.