sumedangekspres – SMK PGRI 1 Sumedang melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di tahun 2023.
Diketahui SMK PGRI 1 Sumedang sudah menginjak tahun kedua penerapan IKM untuk kelas 10 dan kelas 11, sementara untuk kelas 12 masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Hal ini disampaikan Kepala SMK PGRI 1 Sumedang, Mumuh Muksin Riyadi SPd, kepada Sumeks baru-baru ini.
Baca Juga:Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023 Makna Terlahirnya Sumpah PemudaArtificial Intelligence Artinya dan Manfaatnya dalam Berbagai Bidang
Untuk kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMK PGRI 1 Sumedang sudah membentuk tim yang membahas tentang materi untuk para siswa di kegiatan P5.
“Hal ini bertujuan supaya lebih terkoordinir dan terarah, sehingga capean dari kegiatan P5 ini betul-betul dapat mengenai sasaran kepada siswa.
Terutama dalam penerapan karakter dimensi Profil Pelajar Pancasila yang ada enam item di P5 ini,” kata Kepsek.
Kepsek menuturkan, pada tahun ajaran 2021-2022 SMK PGRI 1 Sumedang sudah menerapkan kegiatan P5 dengan Projek Kebekerjaan, yang menerapkan soft skill yang harus disampaikan kepada para siswa. Dia berharap para siswa dapat membiasakan diri dengan dunia kerja.
SMK Bhakti Nusantara Optimalakan Kurikulum Merdeka
Lebih jauh kepsek menjelaskan, untuk program P5 di SMK PGRI 1 Sumedang di samping projek keberkerjaan juga sudah dibentuk tim pencegahan dan penanganan kekerasan (TPPK). Dimana tim ini bertugas untuk mencegah adanya tindak kekerasan, baik sekolah maupun di luar sekolah termasuk juga bullying.
“Tim TPPK ini nanti setiap hari bekerjasama bukan hanya di dalam sekolah, tetapi juga dengan perangkat lingkungan seperti ketua RT dan RW sampai dengan tingkat kelurahan. Guna mencegah siswa yang melanggar aturan-aturan, seperti contohnya bullying, tawuran dan sebagainya. Agar dapat diantisipasi lebih awal,” katanya.
Kepsek berharap, ke depannya SMK PGRI 1 Sumedang lebih baik dalam segala hal serta meminta dukungan dari masyarakat.
Baca Juga:Profil Lengkap Lee Yoo Mi Pemeran Strong Girl Nam SoonSMKN 1 Sumedang Siapkan Pembelajaran Berbasis Produk
“Segala sesuatu tidak bisa lepas dari peran masyarakat terutama dalam mengawasi putra-putri. Pertama kepada orang tua jangan sampai 100 persen menyerahkan tanggung jawab itu ke sekolah, sebagai contoh bagi orang tua siswa setiap hari itu bisa menanyakan putra-putrinya ke pihak sekolah apakah betul berangkat dari rumah itu ke sekolah. Harus dicek kehadirannya karena masih ada dari beberapa siswa dari rumah katanya berangkat ke sekolah tidak sampai ke sekolah,” bebernya.