sumedangekspres – Karena Ditinggalkan Jokowi, Kini PDIP Dinilai sedang Stress Politik yang Luar Biasa
PDI Perjuangan berada dalam situasi pelik secara politik karena ditinggal oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendukung pencalonan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Opini Politik Indonesia (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai PDI Perjuangan sedang mengalami ketegangan politik tersendiri setelah Presiden Joko Widodo mendukung putranya, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga:Bingung Peluit Pramuka Dipasang Sebelah Mana? Simak Penjelasannya Berikut Ini6 Ide Model Pagar Minimalis Agar Rumah Terlihat Aesthetic dan Mewah
Beberapa mantan elite PDI-P merasa Presiden Jokowi dan keluarganya telah menelantarkan mereka, padahal mereka mendapat keistimewaan khusus dalam aksi protes di tingkat daerah atau pusat.
Hal ini terjadi setelah Mahkamah Konstitusi mengabulkan sebagian perkara batasan usia minimal calon presiden dan wakil presiden.
Berkat keputusan tersebut, Wali Kota Solo yang juga merupakan putra pertama presiden bisa menjadi calon wakil presiden Prabowo.
“PDIP dalam situasi rumit. Satu sisi mereka memang korban manuver politik Jokowi, tetapi keahlian Jokowi adalah membuat opini sebaliknya,”kata CEO Indonesian Political Opinion (IPO) Dedi baru-baru ini.
Menurut Dedi, sikap Jokowi akan menyulitkan elite PDIP meraih simpati masyarakat sebagai pihak yang dikhianati.
“Itulah sebab PDIP enggan memecat, berupaya untuk tetap tenang agar tidak ditekan opini publik yang keliru,” jelasnya.
Berdasarkan hal tersebut, Pengamat politik lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menilai pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bermaksud menyiratkan bahwa Jokowi bukanlah sosok yang diharapkan.
Baca Juga:Yuk Berlibur ke Tempat Wisata Sumedang 2023 Ini yang Bikin Takjub Para Wisatawan!Bikin Donat Yuk Bunda dengan Resep Donat 1/2 Kg Tepung Tanpa Kentang Anti Bantat!
“PDIP alami stres politik luar biasa. Satu sisi mereka sangat marah dikhianati, sisi lain mereka sulit ungkapkan kemarahan karena Jokowi sulit terprovokasi,” pungkasnya.
Namun, kata Hasto, dengan kondisi saat ini, PDI Perjuangan merasa sangat sedih.
Bahkan, Jokowi mendapat dukungan dari kalangan penguasa dan seluruh pendukung PDI Perjuangan sejak ia menjadi Wali Kota Solo hingga menjabat sebagai kepala negara.
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengaku PDIP sedih dan sengsara karena ditinggalkan Presiden Joko Widodo dan keluarga.
Padahal, PDIP selama ini sangat mencintai dan memberikan banyak keistimewaan kepada Jokowi.