sumedangekspres – Kisah tragis seorang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Tambun Selatan, Bekasi, dengan inisial F, telah menghebohkan banyak orang. F mengalami cedera serius dan akhirnya harus diamputasi kakinya setelah menjadi korban perundungan (bully) dari temannya. Kejadian ini menggambarkan betapa pentingnya kesadaran akan bahaya bullying dan perlunya tindakan serius dalam mengatasi masalah ini.
Semua dimulai pada bulan Februari 2023 ketika F sedang berada di jam istirahat. Saat itu, F yang masih duduk di bangku kelas 6 diajak oleh sekitar lima temannya untuk membeli jajanan di dekat kantin sekolah. Mereka berjalan santai sambil bercanda, namun, kebahagiaan itu segera berubah menjadi mimpi buruk.
Salah satu teman F tiba-tiba menjegal kaki F dengan kasar hingga membuatnya terjatuh dengan sangat keras. Akibatnya, lutut dan tangan F mengalami luka yang cukup serius. Namun, F mencoba untuk bangkit dan mencari pertolongan dengan merangkak ke warung terdekat untuk mencari es batu yang bisa digunakan untuk mengompres luka pada kakinya.
Baca Juga:Netflix Rilis Trailer Sweet Home Season 2, Penggemar Tunggu Tiga Tahun!Bahaya Konsumsi Santan Berlebihan Bagi Kesehatan
Setelah peristiwa itu, F kembali ke kelas, namun, apa yang terjadi selanjutnya adalah mimpi buruk lainnya. Ia kembali menjadi sasaran perundungan oleh teman-temannya. F merasa takut untuk mengungkapkan kejadian yang dialaminya kepada ibunya setelah pulang sekolah, karena ia merasa terancam oleh teman-temannya.
Beberapa hari kemudian, rasa sakit pada kakinya semakin parah. Akhirnya, F memberanikan diri untuk bercerita kepada ibunya, Diana, tentang apa yang sebenarnya telah terjadi. Diana dengan segera mengompres luka pada kaki anaknya dengan air hangat untuk meredakan rasa sakitnya, tetapi luka tersebut tak kunjung sembuh.
Khawatir dengan kondisi anaknya, Diana membawa F ke rumah sakit terdekat. Setelah dilakukan pemeriksaan medis, F didiagnosa mengalami infeksi pada kaki. Namun, sayangnya, kondisi kaki F semakin memburuk.
Diana memutuskan untuk mencari pendapat dari dokter lain di Rumah Sakit Hermina, namun hasil diagnosa yang sama, yaitu kanker tulang, membuatnya sangat terkejut dan bingung. Karena keraguan tersebut, Diana mencoba mencari pihak ketiga dengan membawa F ke Rumah Sakit Pondok Indah, tetapi hasil diagnosa masih tetap kanker tulang.